Pengertian Saya Tentang Permuridan

Salah satu tugas yang sulit dalam pemuridan adalah bagaimana menggalakan para angkota untuk berkomitmen dengan jangka panjang secara efektif. Membantu jemaah untuk berkomitmen dalam pemuridan tidak dapat dilakukan dengan hadiah atau hukuman, karena gereja tidak memiliki kekayaan dan kuasa untuk memberikan hadiah atau hukuman yang substansial. Apa yang salalu berlaku di masyarakat tidak boleh digunakan di gereja.

Untuk membuat permuridan dengan baik, kita harus memperkuat motivasi dari hati. Hanya dengan merangsang motivasi dari dalam diri para angkota, mereka dapat dilatih secara efektif untuk menjadi seorang murid Yesus yang berkomitmen. Untuk memotivasi hati para jemaah, kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1) Tekankan otonomi anggota, yaitu, biarkan anggota membuat keputusannya sendiri, dan jangan memaksa atau mengancam, atau membangkitkan rasa bersalah dalam diri anggota untuk membuatnya patuh. Agar pemuridan menjadi efektif, anggota harus dimotivasikan secara sukarela tanpa dikendalikan. Tidak seorang pun ingin dipaksa. Seperti kata pepatah, sesuatu yang dipaksakan tidaklah manis, dan pemuridan di bawah paksaan tidak ada ertinya.

2) Tekankan bahawa pemuridan adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh para anggota secara kompeten dan yang memberi mereka rasa pencapaian. Semua orang menginginkan rasa pencapaian dalam segala hal yang mereka lakukan. Rasa pencapaian adalah motivasi dalam hati yang terbaik, dan itulah yang memotivasi orang secara dalam. Manusia selalu ingin lebih maju, lebih bertumbuh, dan menjadi orang yang dapat memberikan keberkatian yang lebih besar. Ketika anggota mengalami pertumbuhan melalui pemuridan dan memberikan kebaikan yang lebih besar kepada gereja atau masyarakat melalui pelayanan, kepuasan hati mereka adalah motivasi dalaman yang terbesar.

(3) Pemuridan harus memperkuat hubungan di antara para anggota, memampukan mereka untuk saling mendukung, dan memenuhi keperluan mereka untuk mengasihi dan dikasihi. Ketika para anggota menemukan dukungan hati melalui pemuridan, mereka akan bermotivasi untuk membangun kepemimpinan gereja dan berada dalam lingkungan yang lebih baik untuk saling mendukung dan melengkapi satu sama lain, bukannya saling menyerang.

4) Filosofi (pengertian)pemuridan harus difahami oleh para anggota. Filosofi itu mestilah menjadi filosofi para anggota, bukan “Filosofi Vicar” sahaja. Para anggota harus meresapi filosofi pemuridan sebagai sebahagian dari diri mereka sendiri, bukan sebagai satu interjeksi (pemaksaan). Kita menginginkan internalisasi (identifikasi dengan filosofi), bukan interjeksi. Hanya filosofi yang diresapi ke dalam hati dapat membawa motivasi jangka panjang. Interjeksi hanya merupakan motivasi jangka pendek kerana tidak berasal dari hati. Oleh kerana itu, menjelaskan filosofi pemuridan dari segi Alkitab adalah suatu keharusan yang amat penting dalam pemuridan.

Ini adalah apa yang Vicar mahu kongsikan. Saya akan terus mengkongsikan sebab-sebab kenapa kita harus membuat permuridan. Haraplah pemuridan dapat sambutan yang baik dari para jemaah. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *