Organisasi selalu menjadi alat yang digunakan manusia untuk mengumpulkan kekuatan sekumpulan orang untuk menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh seorang individu. Jika kita mengandalkan kekuatan individu tanpa organisasi, hasilnya akan sangat kecil dan tidak efisien.
Namun, ketika sekumpulan orang dikumpulkan menjadi sebuah organisasi, maka harus diuruskan secara cekap, jika tidak maka akan terjadi kesalahan, ketidakefisienan, kemalasan, pemborosan, rasuah, kekacauan, dan seterusnya, yang akan berujung pada kemunduran organisasi, kebangkrutan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, bagaimana sebuah organisasi dikelola menjadi faktor yang paling penting untuk keberhasilannya. Jika Anda melihat CEO sebuah organisasi, gaji tahunannya biasa mencapai beberapa juta, ditambah dengan berbagai elauan, tunjangan, dan lain-lain, jumlahnya bahkan biasa mencapai puluhan juta. Mengapa pihat pengurusan (atau seorang bos) sebuah organisasi bersedia membayar gaji yang begitu tinggi (ini bermakna kos yang tinggi) untuk menggaji seorang CEO? Selain karana mereka adalah anak bos, tentunya CEO boleh mendatangkan lebih banyak pendapatan bagi organisasi. Logikanya senang difaham, jika saya membayar $10 juta, namun pembayaran ini dapat menghasilkan pendapatan $100 juta, mengapa saya tidak melakukannya?
Tentu saja, tidak jarang organisasi memiliki CEO yang tidak bermampu dan ini membuat organisasi berantakan. Inilah sebab mengapa banyak organisasi jatuh atau bangkrut.
Dalam sebuah organisasi, tanggung jawab utama CEO adalah mengumpulkan informasi terkini tentang perusahaan untuk membuat berbandingan terbaik dan membuat keputusan terbaik. CEO harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk memahami masalah yang dihadapi oleh operasi, dan dengan cepat berkoordinasi dengan setiap departemen untuk melakukan perbaikan sehingga masalah dapat diselesaikan secepat mungkin. Disebabkan semua departemen harus menerima perintah darinya, dia adalah orang terbaik untuk mengkoordinasikan semua departemen dan menangani masalah sehingga organisasi dapat menjadi lebih berkesan. Oleh kerana itu, CEO bermusyarat hampir setiap hari untuk mendengarkan laporan, mengumpulkan informasi, memahami situasi terkini dari seluruh organisasi dan membuat keputusan terbaik.
Gereja Anglikan juga merupakan sebuah organisasi dan CEO organisasi ini adalah Uskup. Gereja di bawah Anglikan juga merupakan sebuah organisasi, dan CEO organisasi ini adalah paderi. Dalam struktur organisasi Anglikan masa ini, paderi adalah pengerusi gereja yang ditunjuk oleh uskup, iaitu pengambil keputusan gereja. Dengan singkatnya, dalam struktur Anglikan, paderi adalah CEO gereja.
Adakah kita setuju bahwa paderi adalah CEO gereja (sebagai sebuah organisasi)? Jika kita semua setuju akan hal ini, berdasarkan penjelasan di atas, maka kita harus mengajukan satu pertanyaan: Adakah paderi adalah alasan utama pertumbuhan dan kemunduran gereja? Jika ya, lalu mengapa kita hanya melatih mereka di sekolah Alkitab? Mengapa kita melatih para paderi hampir tidak ada yang berkaitan dengan pengurusan? Adakah para paderi mampu mengelola gereja selepas perlajaran di sekolah Alkitab?
Kriteria yang digunakan oleh Anglikan untuk menahbiskan seorang paderi saat ini adalah gelar teologi, rekomendasi dari gereja dan persetujuan dari uskup, serta lulus kursus MICPE dan Kursus Pembinaan Rohani, setelah itu paderi dapat ditahbiskan. Kita tidak pernah menilai kemampuan mereka dibidang pengurusan.
Kenapa kita andaikan bahawa kehidupan rohani sama dengan kemampuan dalam pengurusan? Adakah andaian ini benar?
Kenapa kita mengandaikan bahawa kehidupan rohani yang baik akan menghasilkan mutu pengurusan yang baik. Adakah andaian ini benar?
Adakah kita yakin andaian-andaian ini benar? Adakah kita 100% yakin? Jika kita tidak begitu yakin, mengapa kita tidak pernah memeriksanya?
Apa hubungan pemuridan dengan pengurusan organisasi? Tentu saja ada. Sebenarnya pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan. Pemuridan bukan hanya sekedar pengajaran dan pelatihan dalam Alkitab. Pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan gereja yang berkesan. Melalui sistem ini, paderi dapat memiliki arah pelayanan yang jelas, filosofi pelayanan, metodologi pelayanan, dan cara pelayanan.
Sayangnya, kita tidak tahu banyak tentang pemuridan dan kita selalu berfikir bahawa pemuridan adalah tentang belajar Alkitab. Ini adalah satu salah fahaman yang amat dikesali.
Perkongsian Vicar – (Kesepuluh) Organisasi dan Pemuridan
Organisasi selalu menjadi alat yang digunakan manusia untuk mengumpulkan kekuatan sekumpulan orang untuk menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh seorang individu. Jika kita mengandalkan kekuatan individu tanpa organisasi, hasilnya akan sangat kecil dan tidak efisien.
Namun, ketika sekumpulan orang dikumpulkan menjadi sebuah organisasi, maka harus diuruskan secara cekap, jika tidak maka akan terjadi kesalahan, ketidakefisienan, kemalasan, pemborosan, rasuah, kekacauan, dan seterusnya, yang akan berujung pada kemunduran organisasi, kebangkrutan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, bagaimana sebuah organisasi dikelola menjadi faktor yang paling penting untuk keberhasilannya. Jika Anda melihat CEO sebuah organisasi, gaji tahunannya biasa mencapai beberapa juta, ditambah dengan berbagai elauan, tunjangan, dan lain-lain, jumlahnya bahkan biasa mencapai puluhan juta. Mengapa pihat pengurusan (atau seorang bos) sebuah organisasi bersedia membayar gaji yang begitu tinggi (ini bermakna kos yang tinggi) untuk menggaji seorang CEO? Selain karana mereka adalah anak bos, tentunya CEO boleh mendatangkan lebih banyak pendapatan bagi organisasi. Logikanya senang difaham, jika saya membayar $10 juta, namun pembayaran ini dapat menghasilkan pendapatan $100 juta, mengapa saya tidak melakukannya?
Tentu saja, tidak jarang organisasi memiliki CEO yang tidak bermampu dan ini membuat organisasi berantakan. Inilah sebab mengapa banyak organisasi jatuh atau bangkrut.
Dalam sebuah organisasi, tanggung jawab utama CEO adalah mengumpulkan informasi terkini tentang perusahaan untuk membuat berbandingan terbaik dan membuat keputusan terbaik. CEO harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk memahami masalah yang dihadapi oleh operasi, dan dengan cepat berkoordinasi dengan setiap departemen untuk melakukan perbaikan sehingga masalah dapat diselesaikan secepat mungkin. Disebabkan semua departemen harus menerima perintah darinya, dia adalah orang terbaik untuk mengkoordinasikan semua departemen dan menangani masalah sehingga organisasi dapat menjadi lebih berkesan. Oleh kerana itu, CEO bermusyarat hampir setiap hari untuk mendengarkan laporan, mengumpulkan informasi, memahami situasi terkini dari seluruh organisasi dan membuat keputusan terbaik.
Gereja Anglikan juga merupakan sebuah organisasi dan CEO organisasi ini adalah Uskup. Gereja di bawah Anglikan juga merupakan sebuah organisasi, dan CEO organisasi ini adalah paderi. Dalam struktur organisasi Anglikan masa ini, paderi adalah pengerusi gereja yang ditunjuk oleh uskup, iaitu pengambil keputusan gereja. Dengan singkatnya, dalam struktur Anglikan, paderi adalah CEO gereja.
Adakah kita setuju bahwa paderi adalah CEO gereja (sebagai sebuah organisasi)? Jika kita semua setuju akan hal ini, berdasarkan penjelasan di atas, maka kita harus mengajukan satu pertanyaan: Adakah paderi adalah alasan utama pertumbuhan dan kemunduran gereja? Jika ya, lalu mengapa kita hanya melatih mereka di sekolah Alkitab? Mengapa kita melatih para paderi hampir tidak ada yang berkaitan dengan pengurusan? Adakah para paderi mampu mengelola gereja selepas perlajaran di sekolah Alkitab?
Kriteria yang digunakan oleh Anglikan untuk menahbiskan seorang paderi saat ini adalah gelar teologi, rekomendasi dari gereja dan persetujuan dari uskup, serta lulus kursus MICPE dan Kursus Pembinaan Rohani, setelah itu paderi dapat ditahbiskan. Kita tidak pernah menilai kemampuan mereka dibidang pengurusan.
Kenapa kita andaikan bahawa kehidupan rohani sama dengan kemampuan dalam pengurusan? Adakah andaian ini benar?
Kenapa kita mengandaikan bahawa kehidupan rohani yang baik akan menghasilkan mutu pengurusan yang baik. Adakah andaian ini benar?
Adakah kita yakin andaian-andaian ini benar? Adakah kita 100% yakin? Jika kita tidak begitu yakin, mengapa kita tidak pernah memeriksanya?
Apa hubungan pemuridan dengan pengurusan organisasi? Tentu saja ada. Sebenarnya pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan. Pemuridan bukan hanya sekedar pengajaran dan pelatihan dalam Alkitab. Pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan gereja yang berkesan. Melalui sistem ini, paderi dapat memiliki arah pelayanan yang jelas, filosofi pelayanan, metodologi pelayanan, dan cara pelayanan.
Sayangnya, kita tidak tahu banyak tentang pemuridan dan kita selalu berfikir bahawa pemuridan adalah tentang belajar Alkitab. Ini adalah satu salah fahaman yang amat dikesali.
Organisation has always been a tool used by mankind to gather the strength of a group of people to accomplish a task that cannot be done by an individual. If we rely on the strength of individuals without an organisation, the results will be very small and inefficient.
However, when a group of people is gathered into an Organisation, it must be managed optimally, otherwise there will be mistakes, inefficiency, laziness, wastage, corruption, chaos and so on and so forth, which will lead to organisational decline, bankruptcy and so on.
Therefore, how an Organisation is managed becomes the most critical factor for its success. If you look at the CEO of an Organisation, the annual salary can be several million, plus various allowances, benefits, etc., the number can even be tens of millions. Why would the board of directors (or the boss) of an Organisation be willing to pay such a high salary (high cost) to hire a CEO? Apart from the fact that they are the boss’s children, surely the CEO can bring in more revenue for the Organisation. The logic is simple, if I pay $10 million, but this payment can bring in $100 million in revenue, then why wouldn’t I do it?
Of course, it is not uncommon for organisations to have incompetent executives who leave the organisation in shambles. This is the reason why many organisations fall or go bankrupt.
In an organisation, the CEO’s main responsibility is to gather the most current information about the company in order to make the best trade-offs and to make the best decisions. The CEO has to communicate with his subordinates in order to understand the problems faced by the operation and to coordinate with each department to make improvements so that the problems can be solved as quickly as possible. Since all the departments have to take orders from him, he is the best person to coordinate all the departments and deal with the problems so that the organisation can be more efficient. Therefore, the CEO has various meetings almost every day to listen to reports, gather information, understand the current situation of the whole organisation and make the best decisions.
The Diocese is also an organisation and the CEO of this organisation is the bishop. The church under the Diocese is also an organisation, and the CEO of this organisation is the priest. In the current organisational structure of the Anglican Church, the priest is the Chairman of the church appointed by the bishop, that is, the decision-maker of the church. In short, in the Anglican structure, the priest is the CEO of the church.
Do we agree that the priest is the CEO of the church (church is an organisation)? If we all agree on this point, based on the discussion above, then we must ask this question: Is the priest the key reason for the growth and decline of the church? If so, then why do we give them theologically training only? Why is it that we didn’t train the priests in administration? Are priests capable of managing churches after graduating from seminaries?
The Diocese current criteria for ordaining a priest are a theological degree, a recommendation from the church and the approval of the bishop, and the passing of the MICPE course and the Spiritual Formation Course, after which the pastor can be ordained. We never evaluate his/her capability in managing a church.
It seems like we have assumed that spiritual life is sufficient for the priest to manage a church. Is this assumption correct?
It seems like we have assumed a good spiritual life leads to good management skills. Is this assumption correct?
Are we sure these assumptions are correct? Are we 100% sure? If we are not so sure, then why don’t we ever review them? Why do we let this issue continue without any evaluation?
What does Discipleship Training have to do with organisational management? Let me share with you. In fact, discipleship training is a management system. Discipleship training is not just about teaching and training in the Bible. Discipleship Training is an effective church management system. Through this system, the pastor can have a clear pastoral direction, pastoral philosophy, pastoral methodology, and pastoral skills.
Unfortunately, we don’t know much about discipleship training and we always think that discipleship is all about Bible study. This is a big mistake with much regret.
Dalam perkongsian sebelumnya, kita telah membahas tentang bagaimana semua benda, badan, institusi, organisasi, dan universitas adalah sebuah sistem. Dalam sebuah sistem pasti ada tiga bahagian, yang meliputi 1) elemen-elemen yang membentuknya, 2) hubungan antara elemen, dan 3) fungsi-fungsi yang dihasirkan. Kita juga sudah membahas tentang bagaimana hubungan antar elemen sangat penting dalam suatu sistem, karena hubungan itulah yang memungkinkan elemen-elemen berfungsi.
Pada bahagian ini, kita akan membicarakan tentang pentingnya fungsi sistem.
Sangatlah penting untuk mengetahui dengan jelas apa fungsi dari sebuah sistem, dan jika arahnya salah, maka semua kerja keras akan sia-sia.
Ambil contoh: fungsi rumah sakit adalah untuk menyelamatkan nyawa. Jika fungsi rumah sakit adalah untuk menghasilkan untung, maka rumah sakit akan menjadi organisasi komersial. Walaupun ada seorang pesakit meninggal di depan pintu, jika tidak ada wang, doktor tidak akan menyelamatkannya.
Demikian pula, fungsi sekolah adalah untuk memberikan pendidikan agar para siswa dapat menjadi orang yang lebih baik dan bersumbang kepada masyarakat. Jika tujuan sekolah adalah untuk menghasilkan wang, maka sekolah adalah organisasi komersial dan pendidikan menjadi saru benda untuk di jual.
Fungsi sistem menentukan arah dan operasi sistem. Misalnya sebuah panggung wayang. Fungsi panggung wayang adalah untuk memberikan hiburan, sehingga penonton dapat terhibur saat menonton wayang. Oleh karena itu, panggung wayang akan menjual popcorn, makanan ringan, dan minuman di pintu masuk untuk menambah hiburan bagi para penonton. Panggung wayang tidak akan mengadakan kuliah akademis di pintu masuk untuk menjelaskan sudut pandang lakon, atau membahas makna filosofis dari kalimat tertentu dalam dialog aktor, atau membahas dunia batin dari ekspresi aktor, dan sebagainya. Adakah anda pernah nampat mana-mana panggung wayang melakukan hal ini?
Adakah sebuah panggung wayang akan mengadakan simposium di depan pintunya? Tidak, mereka tidak melakukannya! Mengapa tidak? Kerana fungsi panggung wayang bukanlah akademis.
Hal ini menunjukkan bahawa fungsi sistem menentukan ke mana arah sistem tersebut.
Dengan cara yang sama jika kita tidak memahami fungsi gereja, maka kita tidak tahu ke mana kita akan pergi. Apakah fungsi dari gereja? Adakah gereja sebuah tempat untuk menyediakan persekutuan bagi para anggotanya? Adakah gereja sebuah tempat untuk membantu para anggota menghadapi kesulitan? Adakah itu sebuah badan amal? Adakah itu tempat perawatan? Adakah itu tempat konseling? Adakah itu tempat untuk bersantai dan bersenang-senang?
Jika kita tidak tahu apa fungsi gereja, kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan di gereja. Bagaimana kita tahu apa fungsi gereja? Apakah dasar pemikiran kita? Saya fikir kita semua dapat setuju bahwa kita harus mendasarkannya pada apa yang Alkitab ajarkan.
Jika Anda memahami Firman Alkitab, saya pasti Anda akan setuju bahawa ada dua hal yang sangat dijunjung tinggi oleh Alkitab. Yang pertama adalah keselamatan dari Allah, dan yang kedua adalah perubahan hidup setelah keselamatan (yang meliputi penyembahan, kekudusan, kebenaran, dan lain-lain). Oleh karena itu, fungsi gereja adalah untuk memenuhi misi Tuhan (penginjilan) dan mengajar serta melatih para anggotanya untuk menaati ajaran-ajaran Tuhan.
Pemuridan adalah untuk membantu fungsi gereja. Pemuridan adalah sebuah sistem yang menghubungkan para anggota sehingga mereka dapat berfungsi. Jika semua anggota dapat berfungsi, maka gereja dapat berfungsi. Jika tidak, gereja hanya akan menjadi pasir yang tercerai-berai dan berserakan, dan ini sangat disayangkan.
Mengapa gereja tidak dapat berfungsi?
Kerana paderi dan anggotanya tidak dapat berfungsi.
Mengapa paderi dan jemaat tidak dapat berfungsi?
Kerana paderi dan jemaat tidak dapat terhubung dan berfungsi.
Mengapa paderi dan jemaat tidak dapat terhubung dan berfungsi?
Kerana fungsi gereja tidak jelas.
Mengapa fungsi gereja tidak jelas?
Kerana mereka tidak dapat berkomitmen pada Firman Tuhan.
Mengapa mereka tidak dapat berkomitmen pada Firman Tuhan?
Kerana para paderi tidak mengerti fungsi mereka dan oleh kerana itu mereka tidak mengajarkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Masalah inti: Jika para paderi terus tidak jelas tentang fungsi mereka, gereja akan terus mengalami disfungsi.
In the previous sharing, we talked about how all objects, bodies, institutions, organisations, and universities are systems. There must be three parts in a system, which includes 1) the elements that make it up, 2) the connections of the elements, and 3) the functions that are brought out. We’ve also talked about how the connection of the elements is crucial in a system because it is the connection that allows the elements to function.
In this sharing, we’re going to talk about the importance of system function.
It is important to be very clear about what function a system is to perform, and if the direction is wrong, then all the hard work will be in vain.
Take an example: the function of a hospital is to save lives. If the function of the hospital is to make money, then the hospital becomes a commercial organisation. Even if the patients die at the door, if there is no money, the doctor will not save them.
Similarly, the function of a school is to provide education so that the students can become better people and contribute to society. If the purpose of a school is to make money, then the school is a commercial organisation and teaching is a commodity.
The function of the system determines the direction and operation of the system. If it is a theatre, then the function of the theatre is to provide entertainment, so that the audience can be entertained while watching the play. Therefore the theatre will sell popcorn, snacks and drinks at the door to increase the entertainment for the audience. The theatre will never hold an academic talk at the door to explain the point of view of the play, or to discuss the philosophical significance of a certain sentence in the actor’s dialogue, or to discuss the inner world of the actor’s expression, and so on. Can you tell me which theatre has done this?
Would a theatre hold a symposium in front of its doors? No, they don’t! Why not? Because the function of the theatre is not academic. This shows that the function of the system determines where the system goes.
In the same way if we don’t understand the function of the church, then we don’t know where we are going. What is the function of the church? Is it a place to provide fellowship for members? Is it a place to help members deal with difficulties? Is it a charity? Is it a place of care? Is it a place of counselling? Is it a place for leisure and enjoyment?
If we don’t know what the function of the church is, we don’t know what to do in the church. How do we know what the function of the church is? What is our rationale? I think we can all agree that we must base it on what the Bible teaches.
If you understand the Bible, I think you will agree that there are two things that Scripture holds in extremely high regard. The first is God’s salvation, and the second is the change of life after salvation (which includes worship, holiness, righteousness, etc.). Therefore, the function of the church is to fulfil God’s mission (evangelism) and to teach and train the members to obey God’s teachings.
Discipleship is to help the church function. Discipleship is a system that connects members so that they can function. If the members can all function, then the church can function. Otherwise, the church will only be scattered sand, which is very unfortunate.
Why can’t the church function?
Because the pastor and the members cannot function.
Why can’t the pastor and members function?
Because pastors and members cannot connect and function.
Why can’t pastors and members connect and function?
Because the function of the church is not clear.
Why is the function of the church not clear?
Because they cannot commit themselves to the Word of God.
Why can’t they commit themselves to the Word of God?
Because pastors are not clear about their function and therefore do not teach God’s Word intentionally.
Core issue: If pastors continue to be unclear about their functions, the church will continue to be dysfunctional.
Hampir semua benda, sama ada badan, lembaga, organisasi, sekolah, dll, adalah sebuah sistem. Jadi, apa itu sistem? Terdapat tiga unsur dalam sebuah sistem, iaitu 1) elemen-elemen yang membentuknya, 2) hubungan antar elemen, dan 3) fungsi yang memunculkannya. Dengan secara ringkas, sebuah sistem adalah elemen + perhubungan = fungsi.
Sebagai contoh. Elemen-elemen yang membentuk sebuah kerusi adalah papan. Jikalau kita hubungkan elemen-elemen ini, ia akan menghasilkan sebuah kerusi, dan kerusi ini boleh berfungsi agar orang dapat duduk dengan nyaman. Ini semua tentang elemen, perhubungan dan fungsi. Sebuah sistem adalah elemen + perhubungan = fungsi.
Satu contuh lagi. Sebuah perusahaan terdiri dari pemegang saham, pengurusan, perkerja-perkerja, dan sebagainya. Yang menghubungkan elemen-elemen ini adalah misi, tujuan, filosofi, prinsip, dan sebagainya. Fungsi dari hubungan ini adalah peruntungan perusahaan, pertumbuhannya, dan perkembangan ekonomi negara.
Demikian pula dalam sistem universiti. Komponen-komponennya adalah profesor, mahasiswa, pengurusan, dan sebagainya. Yang menghubungkan elemen-elemen ini adalah kurikulum universiti, berbagai kursus, ijazah yang diberikan, dan sebagainya. Fungsi dari hubungan-hubungan ini adalah untuk melatih orang-orang dalam berbagai bidang.
Gereja juga merupakan sebuah sistem di mana elemen-elemen adalah para anggota, pastor, dan sebagainya. Yang menghubungkan elemen-elemen ini adalah misi Tuhan dan pengajaran Tuhan. Fungsi dari hubungan ini adalah untuk membentukkan murid Kristus dan menyebarkan Injil kepada bangsa-bangsa.
Hal yang paling penting dalam sebuah sistem adalah hubungan antara elemen. Tanpa hubungan antara elemen, sistem tidak dapat berfungsi. Tanpa hubungan elemen-elemen dari sebuah sistem, elemen-elemen itu sendiri, yang berdiri sendiri, tidak memiliki nilai fungsinya. Sebagai contoh, jika papan-papan kayu tidak terhubung, maka papan-papan tersebut tetaplah papan dan tidak memiliki nilai atau fungsi. Papan-papan kayu yang terhubung dapat menjadi perabut dan memberikan nilai dan fungsi kepada manusia.
Di dalam gereja, anggota dan paderi dapat digantikan, tetapi misi Tuhan dan pengajaran Tuhan tidak dapat digantikan. Selama hubungan elemen-elemen tersebut (misi Tuhan dan pengajaran Tuhan) masih ada, maka tidak masalah jika elemen-elemen gereja (anggota dan paderi) diganti beberapa kali, gereja masih tetap ada dan berfungsi.
Oleh karena itu, fokus gereja haruslah pada misi Tuhan dan pengajaran Tuhan, bukan pada anggota atau paderi. Kita harus menyedari bahwa bukan anggota atau paderi yang membuat gereja ada, tetapi misi dan pengajaran Tuhan yang membuat gereja ada.
Hal ini sangat mudah untuk difahami, sebagai contoh, Saya tamat dari universiti pada tahun 1990. Para mahasiswa, profesor, dan staf universiti pada saat itu, mungkin tidak lagi berada di universiti tersebut, tetapi universiti itu masih ada. Universiti tidak berhenti ada hanya karana saya tamat perlajaran atau profesor saya pergi. Universiti itu ada kerana mata kuliahnya yang diakui, pendidikan yang bermutu tinggi, penelitiannya, dan ijazah yang diberikannya.
Hal yang sama berlaku untuk gereja. Jika Gereja St Peter Ipoh ingin bertahan lebih dari seribu tahun, maka misi Tuhan dan ajaran Tuhan harus diteruskan. Tidak hanya diteruskan, tetapi juga harus terus bertumbuh dan menjadi ibu dari semua gereja. Menjadi bonda dari semua gereja bererti menanamkan gereja-gereja baru dan melanjutkannya.
Pemuridan adalah penekanan pada misi Allah dan pengajaran Allah (hubungan dari elemen-elemen sistem). Sebagai anggota atau paderi (elemen sistem), kita harus dengan sukarela terhubung sehingga kita dapat berfungsi. Jika tidak, kita hanyalah pasir yang berserakan, berharga tetapi tidak berfungsi, sayang sekali.
Apakah nilai yang ada pada batu bata? Tentu saja ada! Tetapi jika kita tidak menghubungkan batu bata untuk menjadi sebuah rumah, batu bata tetap batu bata, tidak boleh berfungsi.
Adakah kita semua ingin dimuridkan supaya kita boleh berfungsi sebagai cahaya dan garam didalam dunia?
There are so many things, for example, human bodies, institutions, organisations, schools are all systems. So, what is a system? There are three parts in a system, which includes 1) the elements that make it up, 2) the connection of the elements, and 3) the function that brings it out. Put it simply, a system is elements + connections = functions.
Take an example. The elements that make up a furniture are the woods. When we connect the woods, its become a furniture. A furniture functions so that people can live comfortably. It’s all about elements, connections and functions. A system is elements + connections = functions.
Take another example. A company is made up of shareholders, management, employees, etc. What connects these elements are the company’s mission, goals, philosophy, principles, products and so on. The function of these connections is the profitability of the company, its growth, and the economic development of the country.
Similarly in a university system, the elements are professors, students, management, etc. What connects these elements are the university’s curriculum, the various studies, the degrees awarded, and so on. The function of these connections is to train people in various fields.
The church is also a system in which the constituent elements are the members, the pastors, and so on. What connects these elements are God’s mission and God’s teaching. The functions of these connections is to increase the number of disciples of Christ and to spread the gospel to the nations.
The most important thing in a system is the connection of the elements. Without the connection of the elements, the system cannot function. Without the connection of the elements, the elements themselves, standing alone, have no functional value. For example, if the woods are not connected, then they are woods and do not provide value or function. Only woods that are connected can be furniture, providing value and function.
In the church, members and pastors can be replaced, but God’s mission and God’s teaching cannot be replaced. As long as the connection of the elements (God’s mission and God’s teaching) still exists, then it does not matter if the elements of the church (members and pastors) are changed, even several times, the church still exists and functions. As long as the mission and the teaching of God still exist, the church will continue to exist, even the pastors or the church members have changed thousand times.
Therefore, the focus of the church should be on God’s mission and God’s teaching, not on members or pastors. We should recognise that it is not the members or pastors who make the church exist, but the mission and teaching of God that make the church exist.
This is very easy to understand and let me give you an example. I graduated from university in 1990. The students, professors, and staff during my time are no longer at that university, but the university still exists. The university doesn’t cease to exist just because I graduated or my professors left. The university exists because of its recognized courses, its academic standards, its research, and the degrees it awards.
The same goes for churches. If St Peter’s Church Ipoh is to survive beyond a thousand years, then God’s mission and God’s teachings must be passed on. It must not only be passed on, but it must continue to grow and become the mother of all churches. To be the mother of all churches means to plant new churches and to continue.
Discipleship training emphasizes in God’s mission and God’s teaching (the connection of the elements of the system). As members or pastors (system elements), we must be willingly connected so that we can function. Otherwise we are just scattered sand, even though valuable but not functional, what a waste.
Is there value in a pile of bricks? Of course it does! But it doesn’t fulfill the function that bricks should have. The only way for the bricks to function and provide value is to connect them to build a house. Are you ready to be connected through the teaching of God, and function as the salt and the light of the world?