Penciptaan dan pewarisan adalah sebab mengapa umat manusia terus berkembang.
Manusia tahu bagaimana menciptakan untuk menjadikan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Manusia telah menciptakan barangan dan membuat banyak hal yang mejadikan hidup lebih mudah bagi manusia. Contohnya, manusia telah menciptakan alat musik dan lagu, yang telah membawa banyak kegembiraan dan kedamaian bagi umat manusia. Manusia menciptakan bahasa dan tulisan, mengumpulkan dan meningkatkan pengetahuan, dan mendorong peradaban manusia ke maju.
Manusia tidak hanya tahu bagaimana menciptakan, tetapi juga tahu pentingnya pewarisani. Jika sebuah ciptaan tidak diteruskan, maka ciptaan tersebut akan hilang sia-sia dan tidak akan bermanfaat bagi manusia. Oleh kerana itu, manusia tahu bagaimana cara mewariskan kreasi mereka kepada generasi berikutnya atau merekam kreasi mereka sehingga dapat diwariskan dan dikembangkan untuk kepentingan masyarakat.
Namun, ada beberapa alasan mengapa banyak ciptaan belum diwariskan: Hari ini saya ingin berkongsi dengan anda tentang “keegoan individu”.
Kita selalu boleh nampat banyak kreasi yang hanya diwariskan kepada generasi berikutnya dan bukan kepada orang luar, terutama kerana mereka tidak ingin orang luar mengambil manfaat darinya. Hal ini menyebabkan banyak kreasi yang bagus tidak dapat dikembangkan. Jika seseorang menemukan generasi penerus yang cocok dan cerdas, maka kreasi tersebut dapat diteruskan dengan lebih baik. Jika tidak, maka generasi tersebut mungkin tidak akan sebaik generasi berikutnya, dan bahkan kreasi tersebut mungkin akan hilang dari dunia. Banyak teknik memasak, teknik perubatan, dan teknik kraf tangan yang telah hilang dengan cara ini.
Selain itu, ada pepatah Cina yang mengatakan bahwa “setelah mengajar murid, guru akan mati kelaparan.” Oleh kerana itu, untuk banyak resep atau keterampilan leluhur, gurunya telah meninggalkan beberapa di antaranya, sehingga murid tidak akan melampaui gurunya dan mencuri mangkuk nasi atau ketenaran gurunya. Dorongan dari “murid lebih pandai dari gurunya” sangat jarang terjadi di masyarakat ini. Bayangkan setiap guru menyimpan beberapa keterampilan, yang diturunkan pasti akan segera tersingkir.
Tujuan dari pemuridan adalah untuk meneruskan pewarisan Kristian dengan cara yang lebih baik dan lebih besar. Haruslah kualitas yang lebih baik yang kita wariskan. Tujuan pemuridan adalah transformasi kehidupan para anggota, partisipasi aktif mereka dalam pelayanan, dan kesiapan intelektual mereka. Kita tidak ingin gereja hanya diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menjadi lebih lemah.
Terlalu sering gereja berfokus pada penyembahan, doa dan pelayanan, tetapi tidak pada pengajaran dan pelatihan. Orang-orang Farisi berfokus pada penyembahan, doa dan pelayanan, namun mereka dimarahi oleh Yesus. Itu kerana mereka berfokus pada ritual keluaran dan bukan pada perubahan hidup dan hati. Mereka terlihat saleh di luar, tetapi jahat di dalam. Warisan mereka adalah “orang buta meminpim orang buta” dan tujuan mereka adalah binasa.
Apa yang kita wariskan di dalam gereja? Apa yang kita wariskan kepada generasi berikutnya?
Untuk mewariskannya dengan lebih baik, kita harus memiliki cara pemuridan yang lebih baik. Kita tidak hanya harus memiliki filosofi pemuridan, tetapi kita juga harus memiliki cara pemuridan. Hanya ketika filosofi digabungkan dengan metode, maka kita dapat melakukan pemuridan yang lebih baik.