Ekonomi dan Permuridan

Salah satu masalah yang dihadapi di ekonomi adalah bagaimana memaksimalkan fungsi sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan produk yang paling bernilai. Jadi, apa yang diperlukan untuk memaksimalkan fungsi sumber daya untuk menghasilkan produk yang paling bernilai? Mengapa negara-negara tertentu lebih produktif daripada yang lain? Mengapa pendapatan perseorangan di beberapa negara beberapa kali lipat dari negara lain? Apa  faktor yang membuat sesetengah negara menjadi negara maju, manakala negara lain “negara berkembang”, dan sebahagian negara miskin?

Faktor kuncinya adalah pengetahuan dan teknologi. Seperti yang kita semua tahu, negara yang memiliki pengetahuan dan teknologi adalah raja. Negara yang tidak memiliki pengetahuan dan teknologi hanya boleh mengikut atau dieksploitasi. Semakin canggih sebuah negara, semakin negara tersebut dapat memaksimalkan produktivitinya dan mendapat hasil yang terbanyak. Baik itu produksi industri atau penyediaan layanan profesional, mereka yang memiliki pengetahuan dan teknologi dapat memaksimalkan daya pengeluaran dan memaksimalkan efisiensi ekonomi.

Sebagai contoh:

Negara A memiliki sumber alam semula jadi, tetapi tidak memiliki teknologi untuk membuat barangan yang bermutu tinggi. Oleh sebab tidak memiliki teknologi industri tingkat tinggi, mereka hanya dapat mengekspot sumber alam semula jadi untuk mendapatkan sumber ekonomi.

Negara B memiliki sumber alam semula jadi dan teknologi untuk membuat barangan yang bermutu rendah. Mereka tidak memiliki teknologi industri tingkat tinggi, sehingga hanya dapat mengekspot barangan setengah jadi untuk mendapatkan sumber ekonomi.

Negara C tidak memiliki sumber alam semula jadi, tetapi memiliki teknologi industri tingkat tinggi dan dapat menhasilkan semua jenis jentera dan kenderaan dan mengekspotnya ke seluruh dunia. Selain itu, mereka juga menyediakan jasa kewangan dan konsultasi usahawan. Mereka mengimpot bahan mentah dari negara A dan barang setengah jadi dari negara B dan mengekspot mesin dan kenderaan ke negara A dan B, menghasilkan selisih perdagangan yang sangat besar.

Jadi, menurut anda, negara mana yang memiliki keluaran ekonomi tertinggi? Negara mana yang memiliki ekonomi terkaya?

Jawabannya sudah jelas. Negara yang memiliki pengetahuan dan teknologi untuk memaksimalkan kapasitas dan memberikan manfaat ekonomi paling besar.

Dengan ringkasnya, sesiapa saja yang memiliki kemampuan untuk mengambil sepotong besi dan secara beraturan memprosesnya menjadi sebuah kenderaan adalah pemenangnya.

Jadi, izinkan saya memberi pertanyaan kepada anda: Adakah anda menghasilkan lebih banyak wang dengan menjual besi, atau menjual besi yang sudah diproces untuk menjadi kenderaan?

Balik ke keadaan di gereja. Dapatkah prinsip-prinsip ekonomi ini diterapkan di dalam gereja? Dapatkah prinsip-prinsip ekonomi membawa kepada kemajuan dan pertumbuhan yang lebih besar di dalam gereja?

Saya percaya prinsip-prinsip yang sama dapat diterapkan pada gereja. Gereja hanya dapat bertumbuh dengan memaksimalkan produktivitas para anggotanya. Namun, bagaimana kita dapat meningkatkan produktivitas para anggota kita? Hanya ada satu jawapan, iaitu melalui pemuridan dan pelatihan. Semakin banyak gereja berfokus pada pemuridan dan pelatihan, semakin tinggi produktivitasnya, dan semakin sedikit gereja berfokus pada pemuridan dan pelatihan, semakin rendah produktivitasnya.

Jika Malaysia ingin maju dan makmur, negara kita harus meningkatkan kemampuan intelektual dan teknologinya. Bukan sahaja pengetahuan dan teknologi dari beberapa orang, tetapi pengetahuan dan teknologi seluruh bangsa. Maka investor asing akan bersedia datang dan melabur di negara kita. Semasa sebuah perusahaan mempertimbangkan sama ada mahu mendirikan kilang di sini atau tidak, faktor pertama yang mereka menimbangkan adalah sama ada kita memiliki tenaga kerja mahir untuk mendukung produksi mereka di sini. Jika kita tidak memiliki tenaga kerja mahir, dan jika kita tidak memiliki dukungan mahir dari industri hulu dan hilir, maka meskipun ada insentif hasil atau dukungan perniagaan, mereka tidak akan datang ke negara kita untuk melabur. Cuba fikirkan, adakah anda akan pergi ke Laos untuk mendirikan kilang elektronik berteknologi tinggi?

Demikian pula, bagaimana sebuah gereja dapat bertumbuh jika tidak memiliki angkota-angkota and berkerohanian?

Di sini kita dapat menyimpulkan bahawa tanpa pengetahuan dan teknologi, ekonomi suatu negara tidak dapat bertumbuh. Dengan cara yang sama, gereja tidak dapat bertumbuh tanpa pemuridan dan pelatihan, begitu juga dengan pelayanan.

Agar gereja dapat bertumbuh, kita harus meningkatkan kerohanian para anggota secara keseluruhan, terutama dalam empat bidang ini. Yang pertama adalah komitmen mereka kepada Tuhan. Kedua, kesediaan mereka untuk melayani dengan sikap hamba. Yang ketiga adalah kesediaan mereka untuk menginjili dengan semua keupaya. Yang keempat adalah kemampuan mereka untuk mempelajari sifat-sifat Yesus.

Ketika kita memberdayakan semua anggota dalam empat bidang ini, kita dapat meningkatkan daya pengeluaran gereja dan membawa lebih banyak orang untuk percaya kepada Yesus.

Economics and Discipleship Training

One of the problems that economics deals with is how to maximize the usage of limited resources to produce the most valuable product. What does it take to maximize the usage of resources to produce the most valuable product? Why are certain countries more productive than others? Why is the per capital income of some countries several times comparing with others? What are the factors that make some countries developed, some developing and some poor?

The key factors are knowledge and technology. As we all know, a country with knowledge and technology is the king. Countries that do not have knowledge and technology can only working for them or be exploited. The more sophisticated technology a country have, the more it can maximize its productivity and reap the greatest rewards. Whether it is industrial production or the professional services, those who have knowledge and technology can maximize production capacity and maximize economic efficiency.

Take an example:

Country A has natural resources, but it does not have the knowledge and technology to make it into a valuable final product, , so it can only export its natural resources to obtain an income.

Country B has natural resources and limited technology to make it into half produst. Since it does not have the advance industrial technology, it can only export semi-productions for economic gain.

Country C does not have natural resources, but it does have high level industrial technology and is able to manufacture all kinds of machinery and automobiles and export them all over the world. In addition, they provide financial services and business consultation services. They import raw materials from country A  and B and export machinery and automobiles back to them, earning a huge trade differences.

So what do you think? which country has the highest economic capacity? Which country has the richest economy?

The answer is obvious. The country that has the knowledge and the technology is able to maximize capacity and bring the most economic benefits. Simply put, Whoever has the ability to take a piece of raw material and sequentially process it into an advance consumer product is the winner.

Let me ask you a question: do you make more money selling raw materials, or selling advance high-tech products?

So now let us go back to church environment. Can these economic principles be applied to the church? Can economic principles lead to more progress and growth in the church?

I believe the same principles can be applied to the church. The church can only grow by maximising the productivity of its members. However, how can we increase the productivity of our members? There is only one answer, and that is through teaching and training. The more the church focuses on teaching and training, the higher the productivity, and the less the church focuses on teaching and training, the lower the productivity.

If our country is to progress and prosper, it must increase its intellectual and technological capacity. Not just the knowledge and technology of a few, but the knowledge and technology of the whole nation. Then foreign investors will be willing to come and invest in our country. I think when a company is considering whether or not to set up a factory in our country, the first factor they consider is whether we have the relevant talents to support their production here. If we do not have the relevant talents, and if we do not have the support of the upstream and downstream industries, then even if there are tax incentives or business packages, they will not come to our country to set up factories. Quite simply, would you go to Laos to set up a high-tech electronics factory?

Similarly, how can a church grow if it does not have the teaching and training to make the members grow in spirituality?

Here we can conclude that without knowledge and technology, a country’s economy cannot grow. In the same way, the church cannot grow without teaching and training, and neither can the ministry.

In order for the church to grow, we must improve the spirituality of the members as a whole, especially in these four areas. The first is their total commitment to God. Second is their willingness to serve with a servant attitude. The third is their willingness to actively involve in evangelism. The fourth is their ability to have Christ-like character.

When we empower all members in these four areas, we can increase the productivity of the church and lead more people to believe in Jesus.

经济学与门徒训练

经济学处理的一个问题就是如何使有限的资源功能最大化,以生产出最有价值的产品。那要怎样才能使资源功能最大化,生产出最有价值的产品呢?为什么某些国家的生产力会比其他的国家高?为什么某些国家的人均收入会是其他国家的几倍呢?是什么因素使到一些国家是发达国家,一些是发展中国家,一些是贫穷国家呢?

这其中关键的因素就是知识与技术。道理大家都知道,有知识与技术的国家就是王者。没有知识与技术的国家只能是陪跑或者是被剥削者。越是有尖端技术的国家,就越能把生产力发挥到极限,获取最大的回报。不论是工业生产,或是提供专业服务,拥有知识与技术的人,就能把产能最大化,发挥最大的经济效益。

举个例子:

A国拥有天然铁矿,但是没有提炼钢铁的技术,更加没有高端的工业技术,因此只能出口天然铁矿获取经济来源。

B国拥有天然铁矿,也有提炼钢铁的技术,但是没有高端的工业技术,因此只能出口铁矿以及半加工钢铁以获取经济来源。

C国没有天然铁矿,但是有高端的工业技术,可以制造各类机械以及汽车,并出口机械以及汽车到世界各地。不但如此,他们还能提供各类金融服务以及商业咨询。他们从A国进口原材料,并把机械与汽车出口到A国,赚取巨额的贸易差价。

那你说,那一个国家的经济产能最高?那一个国家的经济最富裕?

答案显而易见。拥有知识以及技术的国家才能把产能最大化并带来最大的经济效益。谁有能力把一块铁有次序的加工,使之成为一辆汽车,那谁就是赢家。那我问你一个问题:是卖原铁矿,还是卖汽车赚的钱多?

这些经济原理可否应用在教会里?经济原理可否使教会更加进步成长?

我相信同样的原则可以应用在教会里。教会唯有在会友的生产力不断提高的情况下,才能把产能最大化,使教会更加成长。然而,怎样把会友的生产力提高呢?答案只有一个,那就是透过教导与训练。越是注重教导与训练的教会,产能就越高,越不注重教导与训练的教会,产能就越低。

我国如果想要更加进步繁荣,那就必须提升知识以及技术的能力。不单只是少数人的知识与技术,而是整体国民的知识以及技术。这样外国投资者才愿意来我国投资。我想当一间公司考虑是否要来我国设厂,他们考虑的第一个因素就是我国是否有相关的人才可以支持他们在这里的生产。要是我们没有相关人才,也没有上下游业的支持,那就算有税务优惠或商业配套,那他们也不会来我国设厂。很简单,你会跑到寮国设立一间高科技电子工厂吗?

同样的,教会如果没有训练整体性的人才,那教会如何成长?

这里我们可以作一个结论:没有知识与科技,国家的经济就不能发展。同样的,教会没有教导训练,那事工也不能发展。

要使到教会成长,我们就必须提升整体会友的知识与技术,特别是在这四方面。第一是他们对上帝的全然委身。第二是他们能以仆人态度服侍的心志。第三是他们乐意积极的传福音。第四是他们能学像基督的品格。

当我们在这四方面提升全体会友的能力时,我们就能提高教会的生产力,发挥产能,带领更多人相信耶稣。

Pengertian Saya Tentang Permuridan

Salah satu tugas yang sulit dalam pemuridan adalah bagaimana menggalakan para angkota untuk berkomitmen dengan jangka panjang secara efektif. Membantu jemaah untuk berkomitmen dalam pemuridan tidak dapat dilakukan dengan hadiah atau hukuman, karena gereja tidak memiliki kekayaan dan kuasa untuk memberikan hadiah atau hukuman yang substansial. Apa yang salalu berlaku di masyarakat tidak boleh digunakan di gereja.

Untuk membuat permuridan dengan baik, kita harus memperkuat motivasi dari hati. Hanya dengan merangsang motivasi dari dalam diri para angkota, mereka dapat dilatih secara efektif untuk menjadi seorang murid Yesus yang berkomitmen. Untuk memotivasi hati para jemaah, kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1) Tekankan otonomi anggota, yaitu, biarkan anggota membuat keputusannya sendiri, dan jangan memaksa atau mengancam, atau membangkitkan rasa bersalah dalam diri anggota untuk membuatnya patuh. Agar pemuridan menjadi efektif, anggota harus dimotivasikan secara sukarela tanpa dikendalikan. Tidak seorang pun ingin dipaksa. Seperti kata pepatah, sesuatu yang dipaksakan tidaklah manis, dan pemuridan di bawah paksaan tidak ada ertinya.

2) Tekankan bahawa pemuridan adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh para anggota secara kompeten dan yang memberi mereka rasa pencapaian. Semua orang menginginkan rasa pencapaian dalam segala hal yang mereka lakukan. Rasa pencapaian adalah motivasi dalam hati yang terbaik, dan itulah yang memotivasi orang secara dalam. Manusia selalu ingin lebih maju, lebih bertumbuh, dan menjadi orang yang dapat memberikan keberkatian yang lebih besar. Ketika anggota mengalami pertumbuhan melalui pemuridan dan memberikan kebaikan yang lebih besar kepada gereja atau masyarakat melalui pelayanan, kepuasan hati mereka adalah motivasi dalaman yang terbesar.

(3) Pemuridan harus memperkuat hubungan di antara para anggota, memampukan mereka untuk saling mendukung, dan memenuhi keperluan mereka untuk mengasihi dan dikasihi. Ketika para anggota menemukan dukungan hati melalui pemuridan, mereka akan bermotivasi untuk membangun kepemimpinan gereja dan berada dalam lingkungan yang lebih baik untuk saling mendukung dan melengkapi satu sama lain, bukannya saling menyerang.

4) Filosofi (pengertian)pemuridan harus difahami oleh para anggota. Filosofi itu mestilah menjadi filosofi para anggota, bukan “Filosofi Vicar” sahaja. Para anggota harus meresapi filosofi pemuridan sebagai sebahagian dari diri mereka sendiri, bukan sebagai satu interjeksi (pemaksaan). Kita menginginkan internalisasi (identifikasi dengan filosofi), bukan interjeksi. Hanya filosofi yang diresapi ke dalam hati dapat membawa motivasi jangka panjang. Interjeksi hanya merupakan motivasi jangka pendek kerana tidak berasal dari hati. Oleh kerana itu, menjelaskan filosofi pemuridan dari segi Alkitab adalah suatu keharusan yang amat penting dalam pemuridan.

Ini adalah apa yang Vicar mahu kongsikan. Saya akan terus mengkongsikan sebab-sebab kenapa kita harus membuat permuridan. Haraplah pemuridan dapat sambutan yang baik dari para jemaah. 

My Conviction in Discipleship Training

One of the difficult tasks in discipleship training is how to effectively motivate members to be committed in discipleship for a long term. Helping members to be committed in discipleship cannot be done by rewards or punishments, because we, as a church,  not like commercial organizations, has no way to give material rewards or any substantial punishments to the members.

In order to make good disciples, we must strengthen their inner motivation. Only by stimulating the inner motivation of the members can they be effectively trained to become a committed disciple. In order to change the hearts of our members, we must pay attention to the following things:

1) Emphasize in the autonomy of the member, i.e., let the member make his or her own decisions, and never force or threaten, or inspire guilt in the member to make him or her comply. For discipleship to be effective, members must be motivated voluntarily without being controlled. No one wants to be coerced. As the saying goes, what is forced is not sweet, and discipleship training under coercion is meaningless.

2) Make known to the members that discipleship training is something they can do competently. This will boost their confidence and bring them a sense of achievement. All people want a sense of accomplishment in everything they do. A sense of accomplishment is the best internal motivation, and it is what motivates people internally. Human beings always want to progress, and become a person who can bring greater contribution to others. Once members experience growth through discipleship training and bring greater contribution to the church or community through service, their inner satisfaction is the greatest inner motivation.

(3) Discipleship training must strengthen the connection between members, enable them to support each other, and provide for their need to love and be loved. When members find inner support through discipleship training, they will be motivated and be in a better environment to support and complement each other rather than attack each other.

4) The members must have the conviction of the important of discipleship training. The conviction must be their own, not “pastor’s conviction”. Members must internalize the discipleship philosophy as part of themselves, not as an interjection. We want internalization (identification with the philosophy), not interjection (imposition). Only internalized concepts can bring long-lasting motivation. Interjection is only a short-term motivation because it is not from their hearts. Therefore a careful sharing of the biblical concept of the discipleship training is a must.

This is my sharing. I will continue to share with you the reasons why do we want to emphasize in discipleship training. Stay tune.

我的门徒训练理念

门徒训练里一个困难的工作就是怎样才能长久有效的激励会友长久委身作主门徒。要帮助会友委身作主门徒不能靠奖励也不能靠惩罚,因为教会没有办法给什么物资的奖励,也没有办法给什么实质的惩罚。在市面上的奖励和惩罚在教会里是行不通的。

教会要把门徒训练做好就必须强化内在动机。唯有激发会友内在动机,那他们才能有效的被训练成为一位委身的门徒。要想激发会友的内心,我们就必须注意以下的一些事项:

  1. 强调会友的自主性,也就是让会友自己作主,千万不可强迫或威胁,或激发会友的罪疚感,使他们就范。会友必须在不被人控制之下,自愿性的激发内在动力,这样门徒训练才会有效。没有任何人是希望被强迫的。所谓强扭的瓜不甜,威迫下的门徒训练是没有意义的。
  • 强调作门徒是会友可以胜任的,也能够为自己带来成就感的事。所有的人做任何的事都希望能有成就感。成就感就是内在最佳的动力,也是人们内在的动机。人类总是希望自己更加的进步、成长,并且成为一个能带来更大贡献的人。一旦会友从门徒训练中体验了成长,并透过服侍为教会或社区带来更大的贡献时,他们内心的满足感就是内心最大的动力。
  • 门徒训练必须增强会友之间的连接,使会友相互支持,提供会友爱与被爱的需要。当会友透过门徒训练找到内心的支持後,就能激发他们的动力,建立教会领导团队,并在一个更好的环境里相互支持、互补,而不是彼此攻击。
  • 门徒训练的理念必须内化成为会友的理念,而不是“牧师的理念”。会友必须将门徒训练理念消化成为自己的一部分,而不是内摄 (interjection)。我们要的内化(认同理念)而不是内摄(强加性的)。唯有内化的理念能带来长久的动力。内摄只能短暂性的带来动力,因为不是发自内心的认同。因此认真仔细的分享圣经里对作门徒的理念是必须的。

这是我的门徒训练的理念。与大家共勉。

Permuridan and Kita Sebagai Gereja

Plot ini selalu berada di film: seorang ibu tunggal yang bekerja keras untuk membesarkan anak-anaknya. Namun ketika anak-anaknya tumbuh dewasa, mereka merasa bahawa dia adalah beban bagi mereka, membuat mereka terlalu berat dan tidak boleh bernafas.

Ketika ibu bapa membesarkan anak-anak mereka, adakah mereka harus membalas kasih sayang mereka?

Tuhan  memberi kita berkat, adakah kita harus membalasnya?

Ketika saya beekongsi dengan Anda bagaimana cara membuat St Peter menjadi kuat, sesetengah orang akan acuh tak acuh. Mengapa? Orang-orang ini akan berfikir apa hubungannya St Peter dengan saya? Apa bezanya bagi saya sama ada St Peter kuat atau tidak? Sama ada St Peter bertumbuh atau tidak, tidak ada hubungannya dengan saya. Lagi pula, ada lebih dari 200 gereja di Ipoh, bukankah sama saja untuk pergi ke mana-mana, semuanya adalah gereja, jadi tidak perlu pergi ke St Peter pun boleh. Jika St Peter’s tidak memenuhi keperluan saya, untuk apa saya pergi ke sana?

Mengikut otak manusia, awak betul. Reaksi ini adalah satu kebiasaan manusia.

Tetapi Anda melupakan satu hal, iaitu bahwa Anda sendiri adalah gereja. Ketika sebuah gereja (jemaat) ditubuhkan, maka jemaat itu menjadi sebuah gereja. Anda boleh berada di St Peter, Anda boleh berada di gereja mana pun, tetapi Anda adalah gereja dan Anda harus bertumbuh, Anda harus berkembang, Anda harus menjadi lebih berkomitmen kepada Allah, dan oleh karana itu Anda harus dimuridkan.

Tanggung jawab Anda adalah untuk membuat gereja menjadi kuat, ini bererti awak perlu membuat diri sendiri menjadi kuat. Awak tidak hanya harus membuat diri sendiri kuat, Anda juga berkewajipan untuk membuat gereja menjadi kuat.

Mengapa? Karana kita harus mengumpulkan kekuatan dan menyatukan sumber daya kita sehingga kita dapat memaksimalkan keefektifan kita dan memperluaskan pelayanan Tuhan. Kita tidak dapat bekerja sendiri, kita adalah anggota dan harus bekerja sama satu sama lain sehingga tubuh dapat berfungsi.

Tidak ada perkara di dunia ini hanya mahu menjadi seorang Kristen dan tidak mahu jadi seorang murid Yesus. Jika Anda berfikir bahawa ada, itu adalah bukti bahawa Anda memerlukan pemuridan karana Anda sama sekali tidak mengetahui apa yang Alkitab ajarkan. Yang Anda miliki hanyalah persangkaan, atau hanya kitab suci yang ingin Anda dengar sahaja.

Di mana pun Anda berada, sama ada di St Peter, atau gereja lainnya, Anda harus memberi untuk membuat gereja berkembang.

Kembali ke cerita. Seperti kata pepatah, segala sesuatu bisa terjadi disebabkan berbagai alasan. Mungkin ibu itu, dalam proses membesarkan anaknya, tanpa sedar sendiri, juga membesarkan anaknya dengan banyak kesedihan, kebencian, dan kepahitan di dalam hatinya, sehingga menciptakan kepribadian anak yang menyeleweng.

Mungkin anak itu memang seekor serigala yang bermata putih, tidak tahu berterima kasih.

Kasih manusia tidaklah sempurna. Tapi bagaimana dengan Tuhan? Jika Tuhan tidak menjadi masalah, adakah kita serigala mata putih? Mengapa kita acuh tak acuh terhadap kebangkitan dan kejatuhan gereja?

Discipleship Training and us as a Church

A common plot in a film: a single mother who works hard to raise her children. But when the children grow up, they feel that she is a burden to them, making them too heavy and unable to breathe. She has to live alone in poverty when she is old.

When parents raise their children, do they have to return their love?

God brings us blessings, do we have to return the blessings?

When I shared with you how to make St Peter’s church stronger, some people may feel indifferent. Why? They may think that:-

  1. What does St Peter’s have to do with me?
  2. What does it matter to me if it is stronger?
  3. Whether St Peter’s grows or not has nothing to do with me!

Anyway, there are more than 200 churches in Ipoh. Isn’t it the same to go to any church? They are all churches, so there is not necessary to go to St Peter’s Church. If St Peter’s Church does not meet my needs, why should I go there?

This reaction is a normal human behaviour. You may think that you are right.

But you forgot one thing. You forgot that you are part of the church. In fact, you are a church. You can be at St Peter’s Church, you can be at any church, but you are a church and you must grow, you must progress, you must become more committed to God, and therefore you must be a disciple of Christ.

Your responsibility is to make the church stronger. Which means you have to make yourself stronger. Not only you have to make yourself stronger, you have an obligation to make the church stronger too.

Why? This is because we must gather our strength and unify our resources so that we can maximize our effectiveness to extend God’s ministry. We cannot work alone, we are parts of the body and we must co-operate with each other so that the  church can function well.

There is no such thing in this world as just being a Christian. If you think there is, that is a proof that you need discipleship training because you are completely ignorant of what the Bible teaches. All you have are prejudices, or incomplete teaching of the Bible.

Wherever you are, which can be at St Peter’s, or any other churches, you must contribute to make the church stronger.

Back to the plot. As the saying goes, things can happen for many reasons. Perhaps the mother, in the process of raising her children, unknowingly also raised them with much sorrow, resentment and bitterness within her heart, creating their distorted personality.

Perhaps the children are white-eyed wolves, ungrateful persons.

Human love is not perfect. But what about God? If God is not the problem, are we the problem? Why are we indifferent to the development of the church? Should we repent?

门徒训练与教会

电影中常有的情节:一位单亲妈妈,辛苦的养大孩子。但孩子长大後觉得她是累赘,让他们太承重,透不过气来。晚年时她只能一个人贫困孤独的生活。

父母养大孩子,孩子是否一定要有所回报?

上帝带给我们祝福,我们是否一定要回报?

当我跟大家分享怎样使圣彼得堂强大起来,有些人可能会无动于衷。为什么呢?这些人会认为圣彼得堂关我什么事?强不强大跟我有什么关系?圣彼得堂成长了对我也没有什么好处。反正怡保有200多间教会,去那里都一样,都是教会,不需要一定要去圣彼得堂。圣彼得堂若不能满足我的需求,还要辛苦付出,那我去干什么?

从人性来看,你是对的。这种反应是人类的本能。

但是你忘了一件事,那就是你自己本身就是教会。当教会(会友)组织起来就成了一间教堂。你可以在圣彼得堂,可以在任何一间教堂,但是你是教会,你必须成长,必须进步,必须对神更加委身,因此你必须接受门徒训练。

你的责任是使教会强大起来,也就是使你自己强大起来。你不但要使自己强大起来,你也有义务使教堂强大起来。

为什么呢?那是因为我们必须集结力量,统合资源,这样我们才能发挥最大的效益,扩展神的事工。我们不能单打独斗,我们是肢体,必须彼此合作,这样身体才能发挥功能。

这世上根本就没有单单成为基督徒这回事。如果你以为有,那就证明了你需要门徒训练,因为你完全不懂圣经的教导。你有的只是偏见,或者是你自己喜欢听的经文而已。

不论你在那里,可以是圣彼得堂,或是其他教堂,你都必须付出,使教会兴旺起来。

回到剧情。所谓清官难断家务事,事情的发生可以有很多的原因。或许这位妈妈在养大孩子的过程中,不知不觉也以内心的许多愁苦、怨恨、苦毒,养大了孩子的心灵,造就了孩子扭曲的人格。

或许那孩子就是个白眼狼,不知感恩。

人类的爱不是完美的。但是上帝呢?如果问题不是上帝,那我们是否感恩?那些对教会的兴衰无动于衷的人应该要悔改。

Permuridan Dan Saya

Ketika saya menjadi seorang paderi 23 tahun yang lalu, setiap pagi ketika saya bangun, saya berfikir tentang bagaimana mengembangkan gereja, bagaimana membuatnya lebih progresif dan lebih kuat. Yang saya fikirkan hanyalah bagaimana membuat gereja berfungsi dan membawa lebih ramai orang untuk percaya kepada Yesus. Saya mencuba berbagai macam strategi, dan setiap kali ada orang yang mengatakan bahwa suatu pelayanan tertentu dapat mengembangkan gereja, saya akan mempelajarinya.

Selapas 10 tahun menjadi seorang Paderi, saya benar-benar mengerti dan menjadi yakin bahawa perkara terpenting yang harus dilakukan untuk mengembangkan gereja adalah mengembangkan penganut terlebih dahulu. Hanya ketika penganut-penganut menjadi kuat, maka gereja akan menjadi kuat dan dapat memenuhi misi yang diberikan oleh Tuhan. Agar orang-orang percaya dapat menjadi murid-murid Kristus yang berkomitmen, mereka harus diajar untuk memahami Firman Tuhan dan dilatih untuk mempraktikkan komitmen, pelayanan dan penginjilan. Jika tidak, penganut tidak akan memiliki hati untuk berkomitmen, atau kekuatan untuk melayani, dan mereka tidak akan berani mengambil langkah untuk menginjili.

Oleh karena itu, pemuridan adalah pelayanan gereja yang paling penting.

Ketika saya menjadi sepenuhnya yakin akan pemuridan, saya sepenuhnya berkomitmen pada pelayanan pemuridan. Sejauh ini, saya telah melakukan pemuridan selama 13 tahun. Masa berlalu dengan cepat dan saya masih memiliki 7 tahun lagi sebelum pencen. Sebelum saya pencen, saya berharap dapat membangunkan St Peter’s sebagai gereja pemuridan dan memujuk seluruh gereja untuk melakukan lebih banyak penumbuhan Gereja dan kerja misi.

Dalam dua puluh bulan yang berlalu di St Peter’s, terdapat  beberapa pengunjung yang bertanya kepada saya mengapa jumlah orang yang datang ke gereja menjadi sangat rendah. Mereka mengatakan bahawa dulu jumlahnya sangat ramai. Saya katakan kepada mereka bahawa saya tidak tahu, memang seperti itu ketika saya datang.

Jadi, Anda mungkin bertanya, apa yang telah Anda lakukan selama 20 bulan Anda berada di sini, Vicar? Saya dapat menjawab bahawa dalam 20 bulan yang berlalu, saya telah mengkongsikan visi pemuridan kepada pemimpin, menstabilkan pemimpin dan memotivasikan pemimpin untuk lebih berkomitmen.

Dengan ringkas, saya telah berhentikan kemerosotan. Sekurang-kurangnya sekarang kita tidak lagi tergelincir. Sekurang-kurangnya kemerosotan telah berhenti.

Sekarang kita akan mulai bergerak naik. Maukah Anda membantu gereja bergerak naik? Jika Anda mahu, Anda harus terlebih dahulu dimuridkan dan diperlengkapi untuk berkomitmen dan mengembangkan kerohanian diri Anda.

Mari kita mulai mendaki ke atas. Mari kita membuat gereja menjadi kuat.  Gereja memerlukan upaya Anda serta komitmen Anda untuk berkembang.