Organisations and Discipleship (Part 3)

In the previous sharing, we talked about organizations and how organisations have always been a tool used by mankind to bring together the strength of a group of people to accomplish a task that could not be done by an individual. If one does not rely on organisations, but only on the strength of individuals, then the results achieved are very limited and inefficient.

There are two theories in economics. The first is neoclassical economics, which advocates a free market economy and the ability of individuals to make rational choices. They believe in the “invisible hand” of the market, and the market will automatically regulate production according to the demand and supply, so as to maximise the use of resources. However, the market often fails to optimize the allocation of resources because of the operational costs and market operational failure.

The second is the New Institutional Economics which argues that we cannot rely on market regulation. The reason is because of the existent of market operational failures, monopolies, information asymmetry, etc., all these contribute to the failure of maximising the use of resources. They advocate that in addition to the market regulation, people must also be regulated through the management of the corporate hierarchy, that is, the “invisible hand”, in order to maximise the use of resources, and optimize the allocation of resources.

However, regardless of whether it is the “invisible hand” or the “visible hand”, as long as human greed, selfishness, power-seeking, desire, etc., still exist, there will be many self-serving things that satisfy personal interests at the expense of the general public. Human evil nature remains a challenge to maximise the use of society’s resources.

The same happens in the church. Selfishness is the greatest challenge to the church growth. Whether it is a monetary or human resources, church resources are often given by 20% of the members, in order to provide the needs of 80% of the people. As you can see, It is common for the church to have the following:

1. 20-30% of the church parish roll are members who do not attend church services and are missing. Many of them only appear when they are gone to be with the Lord. Certainly, their spiritual life is awful.

2. 20-30% of the members of the church only attend church services occasionally. They didn’t participate in church ministry, but will make some financial contributions occasionally. Their spiritual life is not known.

3. Another 20-30% of the church members attend worship services regularly. They seldom participate in ministry. They may participate in certain church special events, and their spiritual life is not so good.

The common thing that the above have in common is “self-centred”. To put it bluntly, they are selfish and only look at their own interests in church.

What should we do in such a situation? How to mobilize these 80%?

I think the only way for the church to optimise the use of resources is to teach the members to understand the words of God and to motivate them to be more committed to God. Without optimising the use of resources, how can the church accomplish so many ministries? As you can see, the church needs to arrange worship services, arrange various stages of teaching, care for members, promote missions, promote social work, plant churches, train leaders, organize ministries for all ages, and so on. If we do not integrate and optimise the resources of the church, how can we cope with the needs?

Imagine 80% of the church’s manpower is not accessible. Not only are they unable to contribute, but they consume the limited resources of the church. Under such circumstances, how can the church develop? (Of course the elderly and infirm are not in my discussion, they have done their part and now it is time for them to enjoy the life).

This is the reason why in our discipleship training, our primary goal is to improve the level of commitment of our members. As members become more committed to God, they will be less selfish and the less they will seek to benefit themselves. Only then will they be able to contribute and the resources of the church will increase to accomplish the many ministries that need to be accomplished.

组织与门徒训练(3)

前一篇我们谈到组织,并说到组织一向以来都是人类使用的工具,以便能集合团队的力量来完成一项个人不能完成的任务。如果不靠组织,而只是依靠个人的力量,那所发挥出来的成效就非常的小,也没有效率。

经济学上有两种理论。第一种是新古典经济学提倡自由市场经济以及个人能理性的选择。他们认为市场的“无形之手”,也就是市场会依照个人的需求与供应自动调节生产,使到资源能最大化的使用。然而市场因为交易的成本以及市场调节失灵,资源常常不能得到最优化的配置。

新制度经济学认为不能只是依靠市场的调控,因为市场里的失灵、垄断、资讯不对称等等,都会使到资源使用不能最大化。他们提倡除了市场以外,人们也必须透过企业科层的管理,也就是“有形之手”来调控,以达到资源使用的最大化,也就是资源最优化的配置。

然而不论是“无形之手”或是“有形之手”,只要人性的贪婪、自私、谋权、欲望依然存在,就会有许多自私自利,牺牲大众利益来满足个人利益的事。人性本恶依然是社会资源使用最大化的挑战。

在教会也是一样。自私自利是教会成长最大的挑战。不论是金钱的需要或是人力物力的需要,教会资源往往是20%的人付出,但却要供应80%的人的需求。教会普遍都会有以下的情况:

  1. 教会名册有20-30%的会友是不参加教会崇拜,也不见踪影,只有在他们去世的时候,才突然出现。他们的属灵生命不详。
  • 教会也有20-30%的会友只是不定时的参加教会崇拜,不参与任何教会服侍,偶尔会作出一些金钱奉献。他们的属灵生命坎忧。
  • 教会另外20-30%的会友会固定参与崇拜,也参与少许服侍,有特别活动时也会参与。他们的属灵生命马马虎虎。

以上这些人基本的共同点就是以自我为中心。说白了就是自私,凡事只看自己的利益。

在这样的情况底下,我们应该怎样做?

我想,教会唯有透过教导,让会友明白圣经的教导,并激励他们更加委身于上帝,要不然教会无法在资源使用上最优化。如果没有优化资源使用,教会有那么多的工作怎么去完成呢?教会需要安排崇拜,安排各阶段的教导,要关怀会友,要推动宣教,要推动社会工作,要植堂,要培育领袖,要推动各年龄层事工等等。这些事工若没有把教会资源整合以及优化,那怎么能应对需要呢?

试想一想,教会有80%的人力无法动用, 这是什么情况?他们不单无法贡献,还要占用教会有限的资源。在这样的情况底下,教会怎样发展?(当然老弱的会友不在我的讨论里,他们已经作出了他们的贡献,现在应该是他们享清福的时候。)

因此在门徒训练里,我们首要的目标就是增加会友委身的程度。当会友委身上帝越多,那他们的自私度就会越少,为自己谋求利益就会越少。唯有这样的情况,他们才能贡献力量,教会的资源才能增加,完成许多需要完成的事工。

Organisasi dan Pemuridan (2)

Organisasi selalu menjadi alat yang digunakan manusia untuk mengumpulkan kekuatan sekumpulan orang untuk menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh seorang individu. Jika kita mengandalkan kekuatan individu tanpa organisasi, hasilnya akan sangat kecil dan tidak efisien.

Namun, ketika sekumpulan orang dikumpulkan menjadi sebuah organisasi, maka harus diuruskan secara cekap, jika tidak maka akan terjadi kesalahan, ketidakefisienan, kemalasan, pemborosan, rasuah, kekacauan, dan seterusnya, yang akan berujung pada kemunduran organisasi, kebangkrutan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, bagaimana sebuah organisasi dikelola menjadi faktor yang paling penting untuk keberhasilannya. Jika Anda melihat CEO sebuah organisasi, gaji tahunannya biasa mencapai beberapa juta, ditambah dengan berbagai elauan, tunjangan, dan lain-lain, jumlahnya bahkan biasa mencapai puluhan juta. Mengapa pihat pengurusan (atau seorang bos) sebuah organisasi bersedia membayar gaji yang begitu tinggi (ini bermakna kos yang tinggi) untuk menggaji seorang CEO? Selain karana mereka adalah anak bos, tentunya CEO boleh mendatangkan lebih banyak pendapatan bagi organisasi. Logikanya senang difaham, jika saya membayar $10 juta, namun pembayaran ini dapat menghasilkan pendapatan $100 juta, mengapa saya tidak melakukannya?

Tentu saja, tidak jarang organisasi memiliki CEO yang tidak bermampu dan ini membuat organisasi berantakan. Inilah sebab mengapa banyak organisasi jatuh atau bangkrut.

Dalam sebuah organisasi, tanggung jawab utama CEO adalah mengumpulkan informasi terkini tentang perusahaan untuk membuat berbandingan terbaik dan membuat keputusan terbaik. CEO harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk memahami masalah yang dihadapi oleh operasi, dan dengan cepat berkoordinasi dengan setiap departemen untuk melakukan perbaikan sehingga masalah dapat diselesaikan secepat mungkin. Disebabkan semua departemen harus menerima perintah darinya, dia adalah orang terbaik untuk mengkoordinasikan semua departemen dan menangani masalah sehingga organisasi dapat menjadi lebih berkesan. Oleh kerana itu, CEO bermusyarat hampir setiap hari untuk mendengarkan laporan, mengumpulkan informasi, memahami situasi terkini dari seluruh organisasi dan membuat keputusan terbaik.

Gereja Anglikan juga merupakan sebuah organisasi dan CEO organisasi ini adalah Uskup. Gereja di bawah  Anglikan juga merupakan sebuah organisasi, dan CEO organisasi ini adalah paderi. Dalam struktur organisasi Anglikan masa ini, paderi adalah pengerusi gereja yang ditunjuk oleh uskup, iaitu pengambil keputusan gereja. Dengan singkatnya, dalam struktur Anglikan, paderi adalah CEO gereja.

Adakah kita setuju bahwa paderi adalah CEO gereja (sebagai sebuah organisasi)? Jika kita semua setuju akan hal ini, berdasarkan penjelasan di atas, maka kita harus mengajukan satu pertanyaan: Adakah paderi adalah alasan utama pertumbuhan dan kemunduran gereja? Jika ya, lalu mengapa kita hanya melatih mereka di sekolah Alkitab? Mengapa kita melatih para paderi hampir tidak ada yang berkaitan dengan pengurusan? Adakah para paderi mampu mengelola gereja selepas perlajaran di sekolah Alkitab?

Kriteria yang digunakan oleh Anglikan untuk menahbiskan seorang paderi saat ini adalah gelar teologi, rekomendasi dari gereja dan persetujuan dari uskup, serta lulus kursus MICPE dan Kursus Pembinaan Rohani, setelah itu paderi dapat ditahbiskan. Kita tidak pernah menilai kemampuan mereka dibidang pengurusan.

Kenapa kita andaikan bahawa kehidupan rohani sama dengan kemampuan dalam pengurusan? Adakah andaian ini benar?

Kenapa kita mengandaikan bahawa kehidupan rohani yang baik akan menghasilkan mutu pengurusan yang baik. Adakah andaian ini benar?

Adakah kita yakin andaian-andaian ini benar? Adakah kita 100% yakin?  Jika kita tidak begitu yakin, mengapa kita tidak pernah memeriksanya?

Apa hubungan pemuridan dengan pengurusan organisasi? Tentu saja ada. Sebenarnya pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan. Pemuridan bukan hanya sekedar pengajaran dan pelatihan dalam Alkitab. Pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan gereja yang berkesan. Melalui sistem ini, paderi dapat memiliki arah pelayanan yang  jelas, filosofi pelayanan, metodologi pelayanan, dan cara pelayanan.

Sayangnya, kita tidak tahu banyak tentang pemuridan dan kita selalu berfikir bahawa pemuridan adalah tentang belajar Alkitab. Ini adalah satu salah fahaman yang amat dikesali.

Organisation and Discipleship Training (2)

Organisation has always been a tool used by mankind to gather the strength of a group of people to accomplish a task that cannot be done by an individual. If we rely on the strength of individuals without an organisation, the results will be very small and inefficient.

However, when a group of people is gathered into an Organisation, it has to be managed optimally, otherwise there will be mistakes, inefficiency, laziness, wastage, corruption, chaos and so on and so forth, which will lead to organisational decline, bankruptcy and so on.

Therefore, how an Organisation is managed becomes the most critical factor for its success. If you look at the CEO of an Organisation, the annual salary can be several million, plus various allowances, benefits, etc., the number can even be tens of millions. Why would the board of directors (or the boss) of an Organisation be willing to pay such a high salary (high cost) to hire a CEO? Apart from the fact that they are the boss’s children, surely the CEO can bring in more revenue for the Organisation. The logic is simple, if I pay $10 million, but this payment can bring in $100 million in revenue, then why wouldn’t I do it?

Of course, it is not uncommon for organisations to have incompetent executives who leave the organisation in shambles. This is the reason why many organisations fall or go bankrupt.

In an organisation, the CEO’s main responsibility is to gather the most current information about the company in order to make the best trade-offs and to make the best decisions. The CEO has to communicate with his subordinates in order to understand the problems faced by the operation and to coordinate with each department to make improvements so that the problems can be solved as quickly as possible. Since all the departments have to take orders from him, he is the best person to coordinate all the departments and deal with the problems so that the organisation can be more efficient. Therefore the CEO has various meetings almost every day to listen to reports, gather information, understand the current situation of the whole organisation and make the best decisions.

The Diocese  is also an organisation and the CEO of this organisation is the Bishop. The church under the Diocese is also an organisation, and the CEO of this organisation is the priest. In the current organisational structure of the Anglican Church, the priest is the Chairman of the church appointed by the bishop, that is, the decision-maker of the church. In short, in the Anglican structure, the priest is the CEO of the church.

Do we agree that the priest is the CEO of the church (church is an organisation)? If we all agree on this point, based on the discussion above, then we have to ask this question: Is the priest the key reason for the growth and decline of the church? If so, then why do we give them theologically training only? Why is it that we didn’t train the priests in administration? Are priests capable of managing churches after graduating from seminaries?

The Diocese current criteria for ordaining a priest are a theological degree, a recommendation from the church and the approval of the bishop, and the passing of the MICPE course and the Spiritual Formation Course, after which the pastor can be ordained. We never evaluate his/her capability in managing a church.

It seems like we have assumed that spiritual life is sufficient for the priest to manage a church. Is this assumption correct?

It seems like we have assumed a good spiritual life leads to good management skills. Is this assumption correct?

Are we sure these assumptions are correct? Are we 100% sure?  If we are not so sure, then why don’t we ever review them? Why do we let this issue continue without any evaluation?

What does Discipleship Training have to do with organisational management? Let me share with you. In fact, discipleship training is a management system. Discipleship training  is not just about teaching and training in the Bible. Discipleship Training is an effective church management system. Through this system, the pastor can have a clear pastoral direction, pastoral philosophy, pastoral methodology, and pastoral skills.

Unfortunately, we don’t know much about discipleship training and we always think that discipleship is all about Bible study. This is a big mistake with much regret.

组织与门徒训练 (2)

组织,一向以来都是人类使用的工具,以便能集合团队的力量来完成一项个人不能完成的任务。如果不靠组织,而只是依靠个人的力量,那所发挥出来的成效就非常的小,也没有效率。

然而把团队集合起来成为一个组织,那就必须要有最佳的管理,要不然就会产生纰漏、无效率、怠惰、浪费、贪污、混乱等等数之不尽的情况,使组织衰败、破产等等的结局。

因此,怎样管理成为一个组织成功最关键的因素。君不见一个组织的执行长(CEO),动不动的年薪可以是几百万,加上各样的津贴、福利等等,数目甚至可以是几千万。一个组织的董事会(老板)怎么会愿意付出如此高薪(高成本)聘请一位执行长?除了因为你是老板的孩子以外,肯定的这位执行长能为组织带来更大的收益。道理很简单,我如果付出一千万,但这付出可以带来一亿的收益,那我何乐不为?

当然,遇人不淑的情况也常有发生,组织请来了不称职的执行长,使组织陷入一团糟。这也是许多组织没落或破产的原因。

在一个组织里,CEO最主要的责任就是收集最多公司当前的资讯,以便作最佳的权衡,并作出最佳决定。CEO必须透过与下属沟通,了解运作面对的问题,并且快速的协调各部门,作出改善,以便问题能够得到最快速的解决。由于各部门都必须听命于他,因此他是最佳的人选协调各部门,处理问题,以便组织能更加有效率。因此CEO几乎每天都在开会,听取报告,收集资讯,了解全组织的当前局面,并作出最佳决策。

圣公会也是一个组织,而这组织的执行长就是主教。圣公会底下的教会也是一个组织,而这组织的执行长就是牧师。圣公会目前的组织结构,牧者乃是主教委派到教会的主席,也就是教会的决策人。说白了,在圣公会的结构里,牧师就是教会的CEO。

我们是否同意牧者是教会(一个组织)的CEO?如果我们都同意这点的话,根据以上所述,那我们就要问一个问题:教会的成长与衰败,牧者是否是关键原因?如果是的话,那为什么我们只在神学上训练他们?为什么在管理学上,我们对牧者的训练几乎是零?牧者神学毕业后,有能力管理教会吗?

圣公会目前按立牧师的条件就是神学毕业,经过教会推荐并主教的认可,通过MICPE课程以及属灵塑造课程,过后就能被按立。

我们假设了属灵生命等同于管理能力。这个假设是否正确?

我们假设了好的属灵生命就自然会有好的管理能力。这个假设是否正确?

我们确定这些假设正确吗?百分之百确定?或是不太确定?如果不太确定,那为什么我们从来不检讨呢?

门徒训练与组织管理有什么关系?当然有关系。门徒训练就是一个管理系统。门徒训练不只是教导与训练。门徒训练乃是一个教会管理系统。透过这系统,牧师能够有明确的牧会方向,牧会理念,牧会方法,牧会技巧,也能得心应手。

可惜,我们对门徒训练不太了解,总以为门徒训练就是查考圣经。

Organisasi dan Pemuridan

Organisasi selalu menjadi alat yang digunakan manusia untuk mengumpulkan kekuatan sekumpulan orang untuk menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh seorang individu. Jika kita mengandalkan kekuatan individu tanpa organisasi, hasilnya akan sangat kecil dan tidak efisien.

Namun, ketika sekumpulan orang dikumpulkan menjadi sebuah organisasi, maka harus diuruskan secara cekap, jika tidak maka akan terjadi kesalahan, ketidakefisienan, kemalasan, pemborosan, rasuah, kekacauan, dan seterusnya, yang akan berujung pada kemunduran organisasi, kebangkrutan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, bagaimana sebuah organisasi dikelola menjadi faktor yang paling penting untuk keberhasilannya. Jika Anda melihat CEO sebuah organisasi, gaji tahunannya biasa mencapai beberapa juta, ditambah dengan berbagai elauan, tunjangan, dan lain-lain, jumlahnya bahkan biasa mencapai puluhan juta. Mengapa pihat pengurusan (atau seorang bos) sebuah organisasi bersedia membayar gaji yang begitu tinggi (ini bermakna kos yang tinggi) untuk menggaji seorang CEO? Selain karana mereka adalah anak bos, tentunya CEO boleh mendatangkan lebih banyak pendapatan bagi organisasi. Logikanya senang difaham, jika saya membayar $10 juta, namun pembayaran ini dapat menghasilkan pendapatan $100 juta, mengapa saya tidak melakukannya?

Tentu saja, tidak jarang organisasi memiliki CEO yang tidak bermampu dan ini membuat organisasi berantakan. Inilah sebab mengapa banyak organisasi jatuh atau bangkrut.

Dalam sebuah organisasi, tanggung jawab utama CEO adalah mengumpulkan informasi terkini tentang perusahaan untuk membuat berbandingan terbaik dan membuat keputusan terbaik. CEO harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk memahami masalah yang dihadapi oleh operasi, dan dengan cepat berkoordinasi dengan setiap departemen untuk melakukan perbaikan sehingga masalah dapat diselesaikan secepat mungkin. Disebabkan semua departemen harus menerima perintah darinya, dia adalah orang terbaik untuk mengkoordinasikan semua departemen dan menangani masalah sehingga organisasi dapat menjadi lebih berkesan. Oleh kerana itu, CEO bermusyarat hampir setiap hari untuk mendengarkan laporan, mengumpulkan informasi, memahami situasi terkini dari seluruh organisasi dan membuat keputusan terbaik.

Gereja Anglikan juga merupakan sebuah organisasi dan CEO organisasi ini adalah Uskup. Gereja di bawah  Anglikan juga merupakan sebuah organisasi, dan CEO organisasi ini adalah paderi. Dalam struktur organisasi Anglikan masa ini, paderi adalah pengerusi gereja yang ditunjuk oleh uskup, iaitu pengambil keputusan gereja. Dengan singkatnya, dalam struktur Anglikan, paderi adalah CEO gereja.

Adakah kita setuju bahwa paderi adalah CEO gereja (sebagai sebuah organisasi)? Jika kita semua setuju akan hal ini, berdasarkan penjelasan di atas, maka kita harus mengajukan satu pertanyaan: Adakah paderi adalah alasan utama pertumbuhan dan kemunduran gereja? Jika ya, lalu mengapa kita hanya melatih mereka di sekolah Alkitab? Mengapa kita melatih para paderi hampir tidak ada yang berkaitan dengan pengurusan? Adakah para paderi mampu mengelola gereja selepas perlajaran di sekolah Alkitab?

Kriteria yang digunakan oleh Anglikan untuk menahbiskan seorang paderi saat ini adalah gelar teologi, rekomendasi dari gereja dan persetujuan dari uskup, serta lulus kursus MICPE dan Kursus Pembinaan Rohani, setelah itu paderi dapat ditahbiskan. Kita tidak pernah menilai kemampuan mereka dibidang pengurusan.

Kenapa kita andaikan bahawa kehidupan rohani sama dengan kemampuan dalam pengurusan? Adakah andaian ini benar?

Kenapa kita mengandaikan bahawa kehidupan rohani yang baik akan menghasilkan mutu pengurusan yang baik. Adakah andaian ini benar?

Adakah kita yakin andaian-andaian ini benar? Adakah kita 100% yakin?  Jika kita tidak begitu yakin, mengapa kita tidak pernah memeriksanya?

Apa hubungan pemuridan dengan pengurusan organisasi? Tentu saja ada. Sebenarnya pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan. Pemuridan bukan hanya sekedar pengajaran dan pelatihan dalam Alkitab. Pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan gereja yang berkesan. Melalui sistem ini, paderi dapat memiliki arah pelayanan yang  jelas, filosofi pelayanan, metodologi pelayanan, dan cara pelayanan.

Sayangnya, kita tidak tahu banyak tentang pemuridan dan kita selalu berfikir bahawa pemuridan adalah tentang belajar Alkitab. Ini adalah satu salah fahaman yang amat dikesali.

Perkongsian Vicar – (Kesepuluh) Organisasi dan Pemuridan

Organisasi selalu menjadi alat yang digunakan manusia untuk mengumpulkan kekuatan sekumpulan orang untuk menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh seorang individu. Jika kita mengandalkan kekuatan individu tanpa organisasi, hasilnya akan sangat kecil dan tidak efisien.

Namun, ketika sekumpulan orang dikumpulkan menjadi sebuah organisasi, maka harus diuruskan secara cekap, jika tidak maka akan terjadi kesalahan, ketidakefisienan, kemalasan, pemborosan, rasuah, kekacauan, dan seterusnya, yang akan berujung pada kemunduran organisasi, kebangkrutan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, bagaimana sebuah organisasi dikelola menjadi faktor yang paling penting untuk keberhasilannya. Jika Anda melihat CEO sebuah organisasi, gaji tahunannya biasa mencapai beberapa juta, ditambah dengan berbagai elauan, tunjangan, dan lain-lain, jumlahnya bahkan biasa mencapai puluhan juta. Mengapa pihat pengurusan (atau seorang bos) sebuah organisasi bersedia membayar gaji yang begitu tinggi (ini bermakna kos yang tinggi) untuk menggaji seorang CEO? Selain karana mereka adalah anak bos, tentunya CEO boleh mendatangkan lebih banyak pendapatan bagi organisasi. Logikanya senang difaham, jika saya membayar $10 juta, namun pembayaran ini dapat menghasilkan pendapatan $100 juta, mengapa saya tidak melakukannya?

Tentu saja, tidak jarang organisasi memiliki CEO yang tidak bermampu dan ini membuat organisasi berantakan. Inilah sebab mengapa banyak organisasi jatuh atau bangkrut.

Dalam sebuah organisasi, tanggung jawab utama CEO adalah mengumpulkan informasi terkini tentang perusahaan untuk membuat berbandingan terbaik dan membuat keputusan terbaik. CEO harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk memahami masalah yang dihadapi oleh operasi, dan dengan cepat berkoordinasi dengan setiap departemen untuk melakukan perbaikan sehingga masalah dapat diselesaikan secepat mungkin. Disebabkan semua departemen harus menerima perintah darinya, dia adalah orang terbaik untuk mengkoordinasikan semua departemen dan menangani masalah sehingga organisasi dapat menjadi lebih berkesan. Oleh kerana itu, CEO bermusyarat hampir setiap hari untuk mendengarkan laporan, mengumpulkan informasi, memahami situasi terkini dari seluruh organisasi dan membuat keputusan terbaik.

Gereja Anglikan juga merupakan sebuah organisasi dan CEO organisasi ini adalah Uskup. Gereja di bawah  Anglikan juga merupakan sebuah organisasi, dan CEO organisasi ini adalah paderi. Dalam struktur organisasi Anglikan masa ini, paderi adalah pengerusi gereja yang ditunjuk oleh uskup, iaitu pengambil keputusan gereja. Dengan singkatnya, dalam struktur Anglikan, paderi adalah CEO gereja.

Adakah kita setuju bahwa paderi adalah CEO gereja (sebagai sebuah organisasi)? Jika kita semua setuju akan hal ini, berdasarkan penjelasan di atas, maka kita harus mengajukan satu pertanyaan: Adakah paderi adalah alasan utama pertumbuhan dan kemunduran gereja? Jika ya, lalu mengapa kita hanya melatih mereka di sekolah Alkitab? Mengapa kita melatih para paderi hampir tidak ada yang berkaitan dengan pengurusan? Adakah para paderi mampu mengelola gereja selepas perlajaran di sekolah Alkitab?

Kriteria yang digunakan oleh Anglikan untuk menahbiskan seorang paderi saat ini adalah gelar teologi, rekomendasi dari gereja dan persetujuan dari uskup, serta lulus kursus MICPE dan Kursus Pembinaan Rohani, setelah itu paderi dapat ditahbiskan. Kita tidak pernah menilai kemampuan mereka dibidang pengurusan.

Kenapa kita andaikan bahawa kehidupan rohani sama dengan kemampuan dalam pengurusan? Adakah andaian ini benar?

Kenapa kita mengandaikan bahawa kehidupan rohani yang baik akan menghasilkan mutu pengurusan yang baik. Adakah andaian ini benar?

Adakah kita yakin andaian-andaian ini benar? Adakah kita 100% yakin?  Jika kita tidak begitu yakin, mengapa kita tidak pernah memeriksanya?

Apa hubungan pemuridan dengan pengurusan organisasi? Tentu saja ada. Sebenarnya pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan. Pemuridan bukan hanya sekedar pengajaran dan pelatihan dalam Alkitab. Pemuridan adalah sebuah sistem pengurusan gereja yang berkesan. Melalui sistem ini, paderi dapat memiliki arah pelayanan yang  jelas, filosofi pelayanan, metodologi pelayanan, dan cara pelayanan.

Sayangnya, kita tidak tahu banyak tentang pemuridan dan kita selalu berfikir bahawa pemuridan adalah tentang belajar Alkitab. Ini adalah satu salah fahaman yang amat dikesali.

Organisation and Discipleship Training

Organisation has always been a tool used by mankind to gather the strength of a group of people to accomplish a task that cannot be done by an individual. If we rely on the strength of individuals without an organisation, the results will be very small and inefficient.

However, when a group of people is gathered into an Organisation, it must be managed optimally, otherwise there will be mistakes, inefficiency, laziness, wastage, corruption, chaos and so on and so forth, which will lead to organisational decline, bankruptcy and so on.

Therefore, how an Organisation is managed becomes the most critical factor for its success. If you look at the CEO of an Organisation, the annual salary can be several million, plus various allowances, benefits, etc., the number can even be tens of millions. Why would the board of directors (or the boss) of an Organisation be willing to pay such a high salary (high cost) to hire a CEO? Apart from the fact that they are the boss’s children, surely the CEO can bring in more revenue for the Organisation. The logic is simple, if I pay $10 million, but this payment can bring in $100 million in revenue, then why wouldn’t I do it?

Of course, it is not uncommon for organisations to have incompetent executives who leave the organisation in shambles. This is the reason why many organisations fall or go bankrupt.

In an organisation, the CEO’s main responsibility is to gather the most current information about the company in order to make the best trade-offs and to make the best decisions. The CEO has to communicate with his subordinates in order to understand the problems faced by the operation and to coordinate with each department to make improvements so that the problems can be solved as quickly as possible. Since all the departments have to take orders from him, he is the best person to coordinate all the departments and deal with the problems so that the organisation can be more efficient. Therefore, the CEO has various meetings almost every day to listen to reports, gather information, understand the current situation of the whole organisation and make the best decisions.

The Diocese is also an organisation and the CEO of this organisation is the bishop. The church under the Diocese is also an organisation, and the CEO of this organisation is the priest. In the current organisational structure of the Anglican Church, the priest is the Chairman of the church appointed by the bishop, that is, the decision-maker of the church. In short, in the Anglican structure, the priest is the CEO of the church.

Do we agree that the priest is the CEO of the church (church is an organisation)? If we all agree on this point, based on the discussion above, then we must ask this question: Is the priest the key reason for the growth and decline of the church? If so, then why do we give them theologically training only? Why is it that we didn’t train the priests in administration? Are priests capable of managing churches after graduating from seminaries?

The Diocese current criteria for ordaining a priest are a theological degree, a recommendation from the church and the approval of the bishop, and the passing of the MICPE course and the Spiritual Formation Course, after which the pastor can be ordained. We never evaluate his/her capability in managing a church.

It seems like we have assumed that spiritual life is sufficient for the priest to manage a church. Is this assumption correct?

It seems like we have assumed a good spiritual life leads to good management skills. Is this assumption correct?

Are we sure these assumptions are correct? Are we 100% sure?  If we are not so sure, then why don’t we ever review them? Why do we let this issue continue without any evaluation?

What does Discipleship Training have to do with organisational management? Let me share with you. In fact, discipleship training is a management system. Discipleship training is not just about teaching and training in the Bible. Discipleship Training is an effective church management system. Through this system, the pastor can have a clear pastoral direction, pastoral philosophy, pastoral methodology, and pastoral skills.

Unfortunately, we don’t know much about discipleship training and we always think that discipleship is all about Bible study. This is a big mistake with much regret.

组织与门徒训练

组织,一向以来都是人类使用的工具,以便能集合团队的力量来完成一项个人不能完成的任务。如果不靠组织,而只是依靠个人的力量,那所发挥出来的成效就非常的小,也没有效率。

然而把团队集合起来成为一个组织,那就必须要有最佳的管理,要不然就会产生纰漏、无效率、怠惰、浪费、贪污、混乱等等数之不尽的情况,使组织衰败、破产等等的结局。

因此,怎样管理成为一个组织成功最关键的因素。君不见一个组织的执行长(CEO),动不动的年薪可以是几百万,加上各样的津贴、福利等等,数目甚至可以是几千万。一个组织的董事会(老板)怎么会愿意付出如此高薪(高成本)聘请一位执行长?除了因为你是老板的孩子以外,肯定的这位执行长能为组织带来更大的收益。道理很简单,我如果付出一千万,但这付出可以带来一亿的收益,那我何乐不为?

当然,遇人不淑的情况也常有发生,组织请来了不称职的执行长,使组织陷入一团糟。这也是许多组织没落或破产的原因。

在一个组织里,CEO最主要的责任就是收集最多公司当前的资讯,以便作最佳的权衡,并作出最佳决定。CEO必须透过与下属沟通,了解运作面对的问题,并且快速的协调各部门,作出改善,以便问题能够得到最快速的解决。由于各部门都必须听命于他,因此他是最佳的人选协调各部门,处理问题,以便组织能更加有效率。因此CEO几乎每天都在开会,听取报告,收集资讯,了解全组织的当前局面,并作出最佳决策。

圣公会也是一个组织,而这组织的执行长就是主教。圣公会底下的教会也是一个组织,而这组织的执行长就是牧师。圣公会目前的组织结构,牧者乃是主教委派到教会的主席,也就是教会的决策人。说白了,在圣公会的结构里,牧师就是教会的CEO。

我们是否同意牧者是教会(一个组织)的CEO?如果我们都同意这点的话,根据以上所述,那我们就要问一个问题:教会的成长与衰败,牧者是否是关键原因?如果是的话,那为什么我们只在神学上训练他们?为什么在管理学上,我们对牧者的训练几乎是零?牧者神学毕业后,有能力管理教会吗?

圣公会目前按立牧师的条件就是神学毕业,经过教会推荐并主教的认可,通过MICPE课程以及属灵塑造课程,过后就能被按立。

我们假设了属灵生命等同于管理能力。这个假设是否正确?

我们假设了好的属灵生命就自然会有好的管理能力。这个假设是否正确?

我们确定这些假设正确吗?百分之百确定?或是不太确定?如果不太确定,那为什么我们从来不检讨呢?

门徒训练与组织管理有什么关系?当然有关系。门徒训练就是一个管理系统。门徒训练不只是教导与训练。门徒训练乃是一个教会管理系统。透过这系统,牧师能够有明确的牧会方向,牧会理念,牧会方法,牧会技巧,也能得心应手。

可惜,我们对门徒训练不太了解,总以为门徒训练就是查考圣经。

Pemuridan dan Sistem (2)

Dalam perkongsian sebelumnya, kita telah membahas tentang bagaimana semua benda, badan, institusi, organisasi, dan universitas adalah sebuah sistem. Dalam sebuah sistem pasti ada tiga bahagian, yang meliputi 1) elemen-elemen yang membentuknya, 2) hubungan antara elemen, dan 3) fungsi-fungsi yang dihasirkan. Kita juga sudah membahas tentang bagaimana hubungan antar elemen sangat penting dalam suatu sistem, karena hubungan itulah yang memungkinkan elemen-elemen berfungsi.

Pada bahagian ini, kita akan membicarakan tentang pentingnya fungsi sistem.

Sangatlah penting untuk mengetahui dengan jelas apa fungsi dari sebuah sistem, dan jika arahnya salah, maka semua kerja keras akan sia-sia.

Ambil contoh: fungsi rumah sakit adalah untuk menyelamatkan nyawa. Jika fungsi rumah sakit adalah untuk menghasilkan untung, maka rumah sakit akan menjadi organisasi komersial. Walaupun ada seorang pesakit meninggal di depan pintu, jika tidak ada wang, doktor tidak akan menyelamatkannya.

Demikian pula, fungsi sekolah adalah untuk memberikan pendidikan agar para siswa dapat menjadi orang yang lebih baik dan bersumbang kepada masyarakat. Jika tujuan sekolah adalah untuk menghasilkan wang, maka sekolah adalah organisasi komersial dan pendidikan menjadi saru benda untuk di jual.

Fungsi sistem menentukan arah dan operasi sistem. Misalnya sebuah panggung wayang. Fungsi panggung wayang adalah untuk memberikan hiburan, sehingga penonton dapat terhibur saat menonton wayang. Oleh karena itu, panggung wayang akan menjual popcorn, makanan ringan, dan minuman di pintu masuk untuk menambah hiburan bagi para penonton. Panggung wayang tidak akan mengadakan kuliah akademis di pintu masuk untuk menjelaskan sudut pandang lakon, atau membahas makna filosofis dari kalimat tertentu dalam dialog aktor, atau membahas dunia batin dari ekspresi aktor, dan sebagainya. Adakah anda pernah nampat mana-mana panggung wayang  melakukan hal ini?

Adakah sebuah panggung wayang akan mengadakan simposium di depan pintunya? Tidak, mereka tidak melakukannya! Mengapa tidak? Kerana fungsi panggung wayang bukanlah akademis.

Hal ini menunjukkan bahawa fungsi sistem menentukan ke mana arah sistem tersebut.

Dengan cara yang sama jika kita tidak memahami fungsi gereja, maka kita tidak tahu ke mana kita akan pergi. Apakah fungsi dari gereja? Adakah gereja sebuah tempat untuk menyediakan persekutuan bagi para anggotanya? Adakah gereja sebuah tempat untuk membantu para anggota menghadapi kesulitan? Adakah itu sebuah badan amal? Adakah itu tempat perawatan? Adakah itu tempat konseling? Adakah itu tempat untuk bersantai dan bersenang-senang?

Jika kita tidak tahu apa fungsi gereja, kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan di gereja. Bagaimana kita tahu apa fungsi gereja? Apakah dasar pemikiran kita? Saya fikir kita semua dapat setuju bahwa kita harus mendasarkannya pada apa yang Alkitab ajarkan.

Jika Anda memahami Firman Alkitab, saya pasti Anda akan setuju bahawa ada dua hal yang sangat dijunjung tinggi oleh Alkitab. Yang pertama adalah keselamatan dari Allah, dan yang kedua adalah perubahan hidup setelah keselamatan (yang meliputi penyembahan, kekudusan, kebenaran, dan lain-lain). Oleh karena itu, fungsi gereja adalah untuk memenuhi misi Tuhan (penginjilan) dan mengajar serta melatih para anggotanya untuk menaati ajaran-ajaran Tuhan.

Pemuridan adalah untuk membantu fungsi gereja. Pemuridan adalah sebuah sistem yang menghubungkan para anggota sehingga mereka dapat berfungsi. Jika semua anggota dapat berfungsi, maka gereja dapat berfungsi. Jika tidak, gereja hanya akan menjadi pasir yang tercerai-berai dan berserakan, dan ini sangat disayangkan.

Mengapa gereja tidak dapat berfungsi?

Kerana paderi dan anggotanya tidak dapat berfungsi.

Mengapa paderi dan jemaat tidak dapat berfungsi?

Kerana paderi dan jemaat tidak dapat terhubung dan berfungsi.

Mengapa paderi dan jemaat tidak dapat terhubung dan berfungsi?

Kerana fungsi gereja tidak jelas.

Mengapa fungsi gereja tidak jelas?

Kerana mereka tidak dapat berkomitmen pada Firman Tuhan.

Mengapa mereka tidak dapat berkomitmen pada Firman Tuhan?

Kerana para paderi tidak mengerti fungsi mereka dan oleh kerana itu mereka tidak mengajarkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Masalah inti: Jika para paderi terus tidak jelas tentang fungsi mereka, gereja akan terus mengalami disfungsi.

Discipleship Training and Systems (2)

In the previous sharing, we talked about how all objects, bodies, institutions, organisations, and universities are systems. There must be three parts in a system, which includes 1) the elements that make it up, 2) the connections of the elements, and 3) the functions that are brought out. We’ve also talked about how the connection of the elements is crucial in a system because it is the connection that allows the elements to function.

In this sharing, we’re going to talk about the importance of system function.

It is important to be very clear about what function a system is to perform, and if the direction is wrong, then all the hard work will be in vain.

Take an example: the function of a hospital is to save lives. If the function of the hospital is to make money, then the hospital becomes a commercial organisation. Even if the patients die at the door, if there is no money, the doctor will not save them.

Similarly, the function of a school is to provide education so that the students can become better people and contribute to society. If the purpose of a school is to make money, then the school is a commercial organisation and teaching is a commodity.

The function of the system determines the direction and operation of the system. If it is a theatre, then the function of the theatre is to provide entertainment, so that the audience can be entertained while watching the play. Therefore the theatre will sell popcorn, snacks and drinks at the door to increase the entertainment for the audience. The theatre will never hold an academic talk at the door to explain the point of view of the play, or to discuss the philosophical significance of a certain sentence in the actor’s dialogue, or to discuss the inner world of the actor’s expression, and so on. Can you tell me which theatre has done this?

Would a theatre hold a symposium in front of its doors? No, they don’t! Why not? Because the function of the theatre is not academic. This shows that the function of the system determines where the system goes.

In the same way if we don’t understand the function of the church, then we don’t know where we are going. What is the function of the church? Is it a place to provide fellowship for members? Is it a place to help members deal with difficulties? Is it a charity? Is it a place of care? Is it a place of counselling? Is it a place for leisure and enjoyment?

If we don’t know what the function of the church is, we don’t know what to do in the church. How do we know what the function of the church is? What is our rationale? I think we can all agree that we must base it on what the Bible teaches.

If you understand the Bible, I think you will agree that there are two things that Scripture holds in extremely high regard. The first is God’s salvation, and the second is the change of life after salvation (which includes worship, holiness, righteousness, etc.). Therefore, the function of the church is to fulfil God’s mission (evangelism) and to teach and train the members to obey God’s teachings.

Discipleship is to help the church function. Discipleship is a system that connects members so that they can function. If the members can all function, then the church can function. Otherwise, the church will only be scattered sand, which is very unfortunate.

Why can’t the church function?

Because the pastor and the members cannot function.

Why can’t the pastor and members function?

 Because pastors and members cannot connect and function.

Why can’t pastors and members connect and function?

Because the function of the church is not clear.

Why is the function of the church not clear?

Because they cannot commit themselves to the Word of God.

Why can’t they commit themselves to the Word of God?

Because pastors are not clear about their function and therefore do not teach God’s Word intentionally.

Core issue: If pastors continue to be unclear about their functions, the church will continue to be dysfunctional.